Polisi Meranti Usut Dugaan Penyelewengan Dana Covid, Siapa Terlibat?

Polisi Meranti Usut Dugaan Penyelewengan Dana Covid, Siapa Terlibat?

Ilustrasi.

Meranti, Batamnews - Dugaan penyelewengan dana Covid-19 di Kabupaten Meranti, Riau tercium polisi. Polres Kepulauan Meranti, menegaskan penyelidikan masih terus berlanjut.

Kapolres Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean mengaku belum mendapatkan laporan secara terperinci terkait tindak lanjut kasus itu. Namun ia akan menelusuri dan menyampaikan sejauh mana perkembangannya.

"Kalau itu saya belum tahu pasti seperti apa perkembangannya. Nanti saya coba tanyakan lagi sama Kasat Reskrim," ungkap Andi yang baru saja menjabat lebih kurang tiga pekan itu, Rabu (25/8/2021).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Meranti, AKP Prihadi Tri Saputra belum mau berbicara banyak terkait perkembangan kasus yang tengah didalaminya tersebut. Meski begitu, dia memastikan jika kasus tersebut masih terus berjalan.

"Kasus itu belum bisa kita informasikan perkembangannya. Intinya, kasus itu masih terus jalan. Kita juga masih mengumpulkan sejumlah keterangan dan bukti-bukti. Kasus ini menjadi atensi Kapolda. Jadi masih lanjut dan kita akan terus dalami," ujar Prihadi.

Dia pun masih belum mau mengungkap siapa saja yang sudah dipanggil dan dimintai keterangan. Termasuk orang-orang yang diduga terlibat dalam melakukan penyelewengan dana Covid-19 di Meranti itu.

Sebelumnya, Polres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat mulai mengintip dugaan penyalahgunaan penggunaan anggaran Covid-19. Bahkan beberapa aparatur di Dinas Kesehatan (Dinkes) Meranti sudah mulai diperiksa sebagai saksi.

Saat Kapolres Meranti masih dijabat oleh AKBP Eko Wimpiyanto, penyalahgunaan anggaran Covid-19 di Meranti masih dalam proses penyelidikan.

"Iya, masih proses lidik. Kita juga sudah memanggil sejumlah pejabat Dinkes untuk menjadi saksi dan dimintai keterangannya," kata Eko, Kamis (17/6/2021) tempo lalu.

Eko mengaku masih akan terus mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran Covid-19 secara tuntas di Meranti. Sejauh ini diakuinya belum ada satupun yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Tersangka belum ada. Kalau sudah ada, nanti akan diinformasikan lebih lanjut. Karena masih meminta keterangan dari sejumlah pejabat di sana. Kadinkes juga masih belum kita panggil. Tunggu saja," tegas dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews