Soal Kawin Kontrak di Puncak, Sandi: Turis Arab Incar Wisata Halal

Soal Kawin Kontrak di Puncak, Sandi: Turis Arab Incar Wisata Halal

Pertokoan khas arab di Cipanas, Cianjur. (Foto: detikom)

Jakarta, Batamnews - Fenomena kawin kontrak oleh turis arab atau Timur Tengah di kawasan Puncak Pass, Cianjur-Bogor, sudah menjadi rahasia umum. Kemenparekraf pun ikut bersuara terkait perilaku tak baik ini.

Untuk diketahui, perilaku kawin kontrak dijalani oleh turis arab yang memegang visa turis untuk masuk ke Indonesia. Kata Menparekraf Sandiaga Uno, kunjungan turis yang berdomisili Timur Tengah terbilang kecil.

Baca juga: Membongkar Kawin Kontrak di Kota Santri

"Kami di Kemenparekraf tentunya lingkupnya adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan dari jumlah kunjungan pariwisata yang tinggi secara nasional bukan dari Timteng, justru," terang Sandi dalam temu wartawan mingguan, Selasa (22/6/2021).

Sandi menyebut bahwa mayoritas turis yang datang ke Indonesia berasal dari Australia hingga Korea Selatan, tiada negara-negara dari Timur Tengah. Selain itu, kunjungan terbanyak lain berasal dari negara yang memang Kemenparekraf telah gencar mempromosikan pariwisata kita di negara itu.

"Pariwisata itu, kita melihat pasar yang tumbuh adalah dari Australia, China, Korsel dan India. Juga dari beberapa negara-negara yang saat ini kita fokuskan," kata dia.

Lebih lanjut, kata Sandi, wisatawan dari Timur Tengah atau turis arab yang datang ke Indonesia dikatakan lebih tertarik pada wisata halal. Pemerintah pun gercep dengan menyediakan kebutuhannya di beberapa wilayah.

"Khususnya dari Timur Tengah, daya tariknya itu adalah pariwisata berbasis halal atau muslim friendly tourism. Yang kita kembangkan ada beberapa provinsi yang sudah menyiapkan pariwisata berbasis halal, yaitu Aceh, Sumater Barat, NTB dan beberapa provinsi lainnya," terang dia.

Baca juga: MUI: Kawin Kontrak Haram, Perbuatan Zina

Tak hanya itu, Sandi juga menyebut bahwa destinasi di Puncak lebih ke arah wisata alam hingga kuliner, bukan lainnya. Ia mengatakan ini setelah mengunjungi salah satu desa wisata di sana.

"Berkaitan dengan situasi yang terjadi di Puncak, kebetulan kami baru berkunjung ke Taman Safari dan Desa Wisata Tugu Selatan di Kecamatan Cisarua. Bahwa di sana daya tariknya tentunya adalah pariwisata berbasis satwa, kuliner, konservasi," ujar Sandi.

"Karena ada beberapa kuliner yang memiliki daya tarik luar biasa di kawasan Puncak," imbuh dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews