BATAMNEWS.CO.ID -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap tujuh orang terkait kasus dugaan suap untuk proyek besar di Sulawesi Selatan, yang melibatkan anggota DPR RI asal Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo.

Dewie Yasin Limpo adalah anggota DPR RI Komisi VII (Bidang Energi, Iptek, Lingkungan Hidup).

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Berliana Kartakusuma, membenarkan, adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, itu ditangkap tangan oleh KPK, Selasa (18/10/2015). "Dewie yang ditangkap," kata Berliana kepada wartawan.

Dari tujuh nama tersebut, nama Dewie paling ramai dibicarakan media online dan sosial media.

Dewie merupakan satu dari enam bersaudara yang memiliki peran dan nama besar di Sulawesi Selatan. Yaitu ada Syahrul Yasin Limpo, Ichsan Yasin Limpo, Tenri Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, dan Haris Yasin Limpo.

Seperti diketahui, Syharul Yasin Limpo (SYL) merupakan orang nomor satu di Sulsel. Syahrul menjadi Gubernur sejak 2008 dan saat ini tengah memasuki periode keduanya.

Kemudian, Tenri Olle Yasin Limpo. Ia tengah mencalonkan diri untuk menjadi bupati di Kabupaten Gowa.

Tenri merupakan Ketua DPD Golkar Kabupaten Gowa dan sebelumnya menjabat anggota DPRD Sulsel. Sementara, Ichsan Yasin Limpo, adik Syahrul adalah mantan Bupati Kabupaten Gowa.

Ichsan dua periode menjabat sebagai bupati. Saat ini anak Ichsan, Adnan tengah maju untuk Pilkada Gowa.

Lalu ada Irman Yasin Limpo, menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel sekaligus Kepala Badan Diklat Pemprov Sulsel dan pelaksana tugas (Plt) Bupati Luwu Timur.

Terakhir yaitu Haris Yasin Limpo, yang baru saja terpilih sebagai Direktur PDAM Makassar.

Sedangkan Dewie Yasin Limpo, yang lahir di Makassar, 8 November 1959 adalah anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sebelum terpilih sebagai anggota DPR 2014-2019 dan sebelum aktif di Partai Hanura, Dewie pernah bergabung di Kosgoro yang menjadi sayap partai Golkar.

Dewie juga pernah menjadi caleg bagi Partai Bulan Bintang, kemudian Partai Demokrasi Kebangsaan (2004), sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Hanura.

Sebelum duduk sebagai anggota DPR RI, Dewie Yasin Limpo punya riwayat di sejumlah unit bisnis. Tidak kurang dari 12 perusahaan yang dikelolanya.

(ind/bbs)