Tangis Nani saat Rekonstruksi Kasus Sate Sianida di Bantul

Tangis Nani saat Rekonstruksi Kasus Sate Sianida di Bantul

Tersangka kasus sate sianida di Bantul, Nani Aprialliani jelang rekonstruksi perkara. (Foto: kumparan)

Bantul - Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate bertabur racun sianida yang tewaskan N (10), anak driver ojol di Sewon, Bantul, beberapa waktu lalu. Dalam rekonstruksi yang digelar Senin (7/5/2021) ini sejumlah adegan akan diperagakan.

Tersangka Nani Aprialliani Nurjaman (25) tampak hadir di Polres Bantul sekitar pukul 09.50 WIB. Dia mengenakan baju tahanan biru dan baju terusan pink.

"Tolong nanti sesuaikan fungsi Reskrim membacakan tata urut rekonstruksi," kata Kasat Reskrim Bantul AKP Ngadi saat apel dengan anggota polisi.

Saat tiba Nani tampak menahan air mata. Dia kini masih menjalani adegan peristiwa sate sianida maut itu. 

Baca: Kisah Asmara di Balik Kasus Sate Maut Beracun Sianida di Bantul

Sebelumnya, polisi telah menetapkan Nani Aprialliani Nurjaman (25) sebagai tersangka. Dia awalnya hendak mengirim sate beracun ke seorang polisi bernama Tomy di Kasihan Bantul. Alasannya dia kecewa ditinggal nikah. Belum dipastikan apakah Tomy dihadirkan dalam rekonstruksi ini.

Nani mengirim sate beracun melalui order ojol offline. Seorang ojol, Bandiman (47), kemudian menerima order offline di seputaran Gayam atau Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta. Dia dihampiri Nani.

Baca: Ditinggal Mantan, Motif Perempuan Pemberi Sate Beracun di Jogja

Nani yang tadinya tidak diketahui identitasnya lantas meminta Bandiman mengantar dua bungkus makanan berisi sate dan snack itu ke sebuah perumahan di Kasihan, Bantul, kepada orang yang bernama Tomy. Dia berpesan bahwa makanan itu adalah takjil dari 'Hamid dari Pakualaman'.

Sesampai di lokasi, Tomy sedang di luar kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Begitu pula Tomy ketika saat itu dihubungi mengaku tidak kenal.

Istri Tomy menganjurkan makanan dibawa pulang saja. Bandiman pun pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua Bandiman, kolaps ketika memakan bumbu sate. Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews