Jadi Polemik, Ini Kata Warga Karimun soal Karimun Run, Color, and Foam Party

Jadi Polemik, Ini Kata Warga Karimun soal Karimun Run, Color, and Foam Party

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Acara Karimun Run, Color and Foam Party yang akan digelar 8 November mendatang di Karimun kini menjadi polemik. Acara kedua ini terancam batal setelah sejumlah pihak mempermasalah tema acara tersebut.

“Padahal Karimun Run, Color, and Foam Party adalah ajang lari sehat yang diselingi dengan keseruan penyemprotan warna dan foam,” ujar Aryes Adrian, warga Karimun kepada batamnews.co.id, Selasa (20/10/2015).

Menurut Aryes acara padahal bisa membawa manfaat bagi Karimun dengan mendatangkan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Padahal acara serupa kata wanita berkerudung itu sudah pernah digelar pada April 2015 lalu dan tak ada masalah. “Ini sudah kedua kali, sebelumnya lancar dan sudah melalui proses perizinan yang panjang,” ujar dia.

Acara ini biasanya biasa digelar di setiap kota tidak terkecuali di Batam. Batam juga sudah menggelar beberapa kali acara tersebut. Karimun Run Color itu ditentang sejumlah pihak yang mengkonotasikan negatif acara tersebut.

Aryes Adrian (Foto: IST)

Panitia biasanya mempersiapkan segala sesuatu dengan matang agar acara tersebut menarik.

Termasuk diantaranya menyiapkan garis start putih tiba di garis finish penuh warna. Ajang ini juga akan menjadi Festival Warna.

Taburan bubuk warna yang menciptakan pelangi bakal terlihat cantik untuk diabadikan dalam foto dan tak terlupakan sepanjang masa.

Dan di sejumlah daerah, sebagaimana di berbagai kota lain di seluruh dunia, ajang ini biasanya akan warnai dengan sebuah kotak raksasa crayon warna yang meledak di udara.

Para peserta bergembira seolah merayakan kegembiraan berbaur di dalam langit penuh warna.

Akan lebih seru lagi dan sangat disarankan peserta mendaftar bersama komunitasnya, teman kantor, pasangan, keluarga tercinta. Ini akan membentuk keceriaan serta keunikan tersendiri.

Peserta kelompok maupun individual diperbolehkan memakai atribut sendiri yang membuatnya menjadi beda, misal kaos kaki warna-warni, aksesori kepala, gelang dan lainnya yang menjadi ciri kelompoknya.

Selain itu, di tengah jalur juga tidak dilarang menciptakan kehebohan seperti menari, membuat gerakan flashmob, berularnaga, berloncat, bernyanyi, dan lainnya sebagai bentuk luapan kegembiraan.

Menurut Aryes, saat ini pihak panitia tengah berupaya melakukan klarifikasi terkait adanya isu tak sedap mengenai acara tersebut. Begitu juga dengan izin.

“Izin belum dapat, tiket sudah terjual 300 lembar,” ujar Aryes.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews