Imbalo Siap Tampung Imigran Gelap Asal Irak

Imbalo Siap Tampung Imigran Gelap Asal Irak

Imigran gelap dari sejumlah negara yang terlunta-lunta di Batam Centre. (Foto: Iskandar)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang pemerhati sosial di Batam, Imbalo Imam Sakti, prihatin melihat keadaan puluhan imigran yang terlantar. Ia berencana akan membawa mereka ke Yayasan Hang Tuah di Bengkong Polisi, Bengkong, Batam miliknya.

Sebanyak 18 orang imigran asal Sudan, Irak dan Somalia terlantar di Taman Aspirasi Batam Centre, Batam, Kepri. Mereka terlantar sejak tanggal 29 September 2015.

Imbalo Imam Sakti mengatakan, nanti siang kita akan menghadap pada kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam, katanya saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2015)

"Mereka akan dibawa sementara ke hang tuah, kita ada kamar-kamar kelas sekolah yang kosong," ujar Imbalo.

Imigran tersebut lari dari negaranya karena ingin mencari suaka. Karena mereka menganggap tidak mungkin lagi untuk bertahan hidup di negara mereka sendiri akibat konflik berkepanjangan.

"Sejak bisa keluar dari negara sendiri, kami tidak membayangkan akan tiba dimana," ujar Ahmad salah seorang imigran asal Irak, saat di tanya melalui seorang penerjemah bahasa arab, Robi Kurniawan Wakil Kepala Sekolah Yayasan Hang Tuah, Senin (19/10/2015).

Para imigran tersebut terdiri dari empat keluarga, 5 orang anak-anak, dua orang sedang hamil dan mereka tiba di Batam juga tempat yang berbeda. Ada yang datang dari Malaysia dan ada juga dari Jakarta melalui jalur laut.

Seorang imigran yang bernama Ahmad mengatakan, sebelum tiba di Jakarta, mereka terlebih dahulu menuju Arab Saudi. Mereka di ke Jakarta di bantu oleh International Organization for Migration, kata Ahmad melalui Robi Kurniawan.

"Kami sudah di data oleh pihak imigrasi, dan disuruh menunggu keputusan dari pihak IOM," kata Ahmad

Sambung Ahmad, selama terlantar di taman aspirasi Batam Centre, Batam. Untuk makan, mereka sesekali di beri makanan oleh pegawai Pegadilan Negeri dan dari DPRD Kota Batam, papar Ahmad.

"Beberapa waktu lalu mereka diberi makanan dan uang oleh beberapa pegawai Pengadilan Negeri Batam," kata Ahmad sambil menunjuk kantor yang memberi mereka bantuan.

Lanjutnya, kalau dari Pengadilan dan DPRD tidak mengantar makanan, terpaksa kami minta-minta pada perkantoran sekitar imigrasi," kata dia.

 

[is]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews