Kisah Mahasiswi Penyintas Covid di Pulau Galang Batam

Kisah Mahasiswi Penyintas Covid di Pulau Galang Batam

Sherina Ayu Salsabilla

Batam, Batamnews - Sejumlah kisah dialami para penyintas Covid-19 di Batam. Apalagi pengalaman dikarantina di RSKI Galang misalnya menjadi hal yang tak terlupakan dalam hidup. 

Mahasiswi asal Batam, Sherina Ayu Salsabilla (20) bercerita kenangan menjadi pasien positif Covid yang jalani karantina di RSKI pada Januari 2021 lalu. 

Wilayah yang dulunya eks camp Vietnam, Pulau Galang tersebut menurutnya jauh sekali dari kesan angker. 

Rasa was-was terhadap virus juga memang menghantui pikirannya. Namun ia bersyukur, kondisi kesehatannya selama dikarantina bisa terjaga, ia pun saat itu berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG)

Pertama mendengar kabar buruk positif Covid, mahasiswi semester 6 Jurusan Animasi, Poltek Batam ini mengaku terkejut usai diberitahu oleh ibunya saat itu. 

RSKI Galang yang dulunya camp Vietnam.

Saat itu ibunya mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa keluarganya terpapar positif Covid-19.

Awal mulanya ayahnya yang bekerja di salah satu perusahaan di Batam terpapar virus corona.

"Seluruh karyawan diperintahkan untuk diswab dari medilab. Setelah mendengar kabar  ayah terpapar virus corona, sekeluarga pun akhirnya ikut diswab," ucap sulung dua bersaudara tersebut.

Usai itu, ibu, adik dan dirinya juga ikut menjalani tes swab PCR. Dari tiga orang keluarga, hanya Sherina yang dikonfirmasi positif, selain ayahnya.

"Aku nggak merasakan gejala apapun saat hendak dilakukan pemeriksaan tes Covid-19. Tak disangka-sangka setelah hasil pemeriksaan keluar dalam waktu tiga hari dinyatakan terjangkit virus Covid-19," kenangnya.

Ia masih teringat bagaimana Tim Satgas menjemputnya menggunakan ambulans dari kediamannya di rumahnya di Batuaji

Di RSKI Galang, ia mengaku langsung dialihkan ke ruang isolasi bersama pasien lainnya. Namun pikiran buruknya soal lokasi isolasi di Pulau Galang ini langsung hilang, melihat kondisi RSKI yang ternyata cukup nyaman,

Suasana di RS Galang diakuinya cukup menyenangkan, karena banyak fasilitas di sana. Termasuk makanan di rumah sakit, enak dan pasien diberi makanan sebanyak tiga kali sehari.

Kendati demikian, Sherina mengaku tak ingin lagi masuk ke sana. "Nggak lah," ucapnya tertawa.

“Rasanya itu seperti di kostan elit soalnya dikasih makan tiga kali sehari. Disana ada mesin cucinya bisa nyuci sendiri, perawat nya juga asik ngajakin kami main TikTok” kenang Sherina.

Di RS Galang, ia menceritakan, disediakan kamar khusus konseling psikologis untuk pasien.

"Pagi kami mendapat makanan kue, buah, susu dan jus. Siang hari mendapat makanan dan juga buah-buahan," tuturnya. 

Ruang isolasi RSKI Galang

Tak hanya itu, terkadang juga mereka diberikan madu dan vitamin sebagai obat antibiotik. 

Sherina mengenang lokasi di tengah kawasan hutan itu juga menjadi hiburan tersendiri bagi pasien. 

"Di sana terdapat banyak monyet-monyet sebagai hiburan bagi para Pasien Covid-19," ucapnya sambil tersenyum.

Ia mengingat fasilitas yang ada di kamar pasien terdapat 5 kasur, 5 alat untuk jemur baju, mesin cuci, 3 ember untuk cuci baju, dan diberi makanan 3 kali sehari.

Dikarantina sejak 13-23 Januari 2021, kini Sherina sudah dinyatakan sembuh. Ia pun sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan membaur di tengah masyarakat. 

Setelah sembuh, Sherina mencoba menjalani magang di kantor redaksi portal berita batamnews sebagai tim medsos. Gadis berkaca mata itu berharap virus Corona bisa segera enyah dari Kota Batam. 

Apalagi kota Bandar Madani ini sedang berjuang keras menekan laju penularan Covid-19.  

"Saya diisolasi 10 hari sebelum dinyatakan sembuh pada akhir Januari 2021. Berharap semoga masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan semoga pandemi ini cepat berakhir," harapnya.
 

Penulis: Aini


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews