PT ASB, Anak Perusahaan Moya Garap Pengelolaan IPAM di Semarang

PT ASB, Anak Perusahaan Moya Garap Pengelolaan IPAM di Semarang

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (Foto: ist)

Semarang, Batamnews - Skema Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Bidang Investasi Air Bersih merupakan kali pertama dilakukan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Demikian disampaikan oleh Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang di sela-sela acara Tasyakuran dimulainya pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Jatibarang dalam Rangkaian Proyek KPBU Semarang Barat. 

Proyek KPBU SPAM Semarang Barat ini menelan total investasi sebesar Rp 1,15 triliun dan dimana sebanyak Rp 417 miliar diantaranya merupakan proyek IPAM Jatibarang dengan kapasitas 1.000 liter per detik. Proyek ini sangat prestisius (bergengsi) dan keberadaanya sangat ditunggu-tunggu oleh warga Semarang.

Penghargaan disampaikan Hendrar kepada semua pihak atas terlaksananya proyek KPBU ini. Apresiasi dalam hal ini diberikan kepada Presiden Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota, PDAM Tirta Moedal serta PT Air Semarang Barat (ASB). 

PT Air Semarang Barat (ASB), konsorsium antara Moya Group dan PT Medco Infrastruktur Indonesia sukses menyelesaikan proyek instalasi air bersih di Semarang Jawa Tengah.

Perusahaan itu tepat waktu dalam menyelesaikan dua proyek 
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM), meski saat pandemi Covid-19, yakni 2 (dua) Reservoir dan Pipa Transmisi.  

Penyelesaian tepat waktu tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat Semarang yaitu mendapatkan akses air bersih sesuai dengan yang pernah dijanjikan. 

Tambahan kapasitas air bersih ini akan menaikkan kehandalan pasokan pada masyarakat, sehingga akan berdampak pada penambahan Rasio Cakupan Layanan (Service Coverage Ratio) air bersih di Kota Semarang ini, demikian sambutan Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi dalam siaran pers yang diterima Batamnews, Senin (24/5/2021).

Kapasitas 1.000 liter per detik air bersih dari PT ASB ini dapat meningkatkan cakupan layanan dari 60% menjadi 80% atau akan ada tambahan sekitar 60.000 KK pelanggan baru PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. 

"Dengan adanya tambahan pasokan air bersih ini, maka akan menaikkan tingkat layanan K3 (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitasnya) pada pelanggan yang ada. Keberhasilan ini tentunya akan mendukung program “Semarang Semakin Hebat"," kata Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, E. Yudi Indardo.

Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen pengembangan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) khususnya pada sektor Lingkungan Hidup, yaitu memastikan masyarakat mencapai akses air bersih dan sanitasi. 
Pengoperasian IPAM  oleh PT ASB, yang merupakan anak perusahaan Moya Group, hadir dan untuk menjadi mitra terpercaya pemerintah sebagai penyedia layanan air minum dengan pelayanan teknis terpadu. 

PT ASB ini merupakan proyek KPBU MOYA GROUP yang kedua, Dimana sebelumnya telah dilakukan di PT Aetra Air Tangerang (“Aetra Tangerang”), demikian yang disampaikan oleh CEO MOYA Indonesia Holding, Mohamad Selim pada acara tasyakuran yang dihelat di Semarang pada Minggu (23/5/2021)

Program KPBU saat ini semakin menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnynya pembangunan SPAM. 

Selim melanjutkan, dengan skema ini, pemerintah dapat membagi tugas penyelenggaraan infrastruktur dengan pihak swasta, sehingga Pemerintah diharapkan dapat lebih berkonsentrasi kepada penyediaan layanan lainnya.

Dengan konsep KPBU ini, keberadaan Moya dan Medco dalam proyek KPBU Semarang Barat dapat membantu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, PDAM dan badan-badan lainnya dalam meningkatkan pelayanan air bersih melalui jaringan perpipaan di Indonesia pada khususnya. 

Namun tentunya keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari peranan dan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah maupun PDAM setempat. 

Sebagai mitra swasta, Moya dan Medco melalui ASB ini tetap  berprinsip bahwa komitmen kerjasama tersebut harus dilakukan dengan konsep saling menghormati, mencari solusi yang paling baik untuk hasil yang terukur dengan jelas serta faktor penentu lainnya adalah  faktor efektifitas dan efisiensi menjadi kunci keberhasilannya.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews