Persija vs Persib, Final Sempurna di Ujung Piala Menpora

Persija vs Persib, Final Sempurna di Ujung Piala Menpora

Persija Jakarta akan menghadapi Persib Bandung di final Piala Menpora 2021. (Foto: Antara)

Batam, Batamnews - Dua tiket partai puncak Piala Menpora 2021 telah dipastikan. Dua rival klasik, Persib Bandung dan Persija Jakarta akan bertemu untuk memperebutkan trofi turnamen pramusim ini.

Persib jadi tim terakhir yang melapangkan jalan ke final Piala Menpora. Tim Maung Bandung memastikannya usai melewati dua pertandingan sulit melawan PSS Sleman.

Persib dipaksa bekerja keras pada leg kedua semifinal Piala Menpora. Hal ini lantaran PSS nyaris saja memaksa Persib bermain hingga adu penalti andai Ezra Walian tidak mencetak gol pada menit ke-84.

Gol Ezra membuat Persib bermain imbang 1-1 melawan PSS. Hasil ini membuat Persib terhindar dari drama adu penalti karena lolos dengan agregat 3-2 usai menang 2-1 pada leg pertama semifinal.

Sehari sebelumnya, Persija menjalani drama adu penalti yang dramatis kontra PSM Makassar. Skuad asuhan Sudirman sempat berada di ujung tanduk, namun berkat tekad, kekuatan mental, dan dewi fortuna tim ibu kota akhirnya keluar sebagai pemenang.

Kapten Persija, Andritany Ardhiyasa jadi penentu yang menggagalkan tendangan kapten PSM, Zulkifli Syukur. Momen itu disambut sorak sorai sukacita mengingat begitu menegangkan laga kontra Tim Juku Eja.

Pertemuan Persib vs Persija di partai puncak juga menjadi fase akhir yang paripurna dari Piala Menpora 2021. Duel kedua tim diyakini akan jadi magnet bagi para pencinta sepak bola di tanah air.

Hal itu tidak lepas dari rivalitas kedua tim yang sudah berlangsung hampir dua dekade terakhir. Bisa disimpulkan, pertemuan kedua tim akan selalu berlangsung panas, di dalam dan di luar lapangan.

Persib dan Persija seolah memiliki kewajiban untuk menjaga harga diri mereka setiap duel klasik ini dilangsungkan. Istilahnya boleh kalah dari tim lain tetapi tidak dari Persib atau Persija.

Tensi tinggi yang akan tersaji di dua laga final Piala Menpora didukung materi pemain kedua tim yang terbilang mumpuni. Persib dan Persija sama-sama memiliki pemain yang bisa menentukan hasil pertandingan dan tidak terkecuali para pemain naturalisasi yang juga jadi kunci permainan tim.

Peran Victor Igbonefo di jantung pertahanan dan kemampuan Ezra Walian soal urusan membobol gawang lawan tentu tidak perlu diragukan. Victor tak tergantikan di lini belakang sedangkan Ezra sedang dalam performa terbaik di turnamen pramusim ini dengan koleksi 3 gol.

Persib juga masih punya Esteban Vizcarra. Meski performanya tak sebaik Igbonefo dan Ezra, Vizcarra tetap pemain penting karena pengalaman dan kemampuan olah bola yang ia miliki. Pemain berdarah Argentina itu bisa saja jadi kartu truf buat Persib di saat genting.

Sama seperti Persib, Persija juga pemain naturalisasi yang memegang peran penting dalam permainan tim yakni Otavio Dutra dan Marc Klok. Dutra merupakan tembok tangguh di pertahanan tim Macan Kemayoran dan Klok jadi otak permainan Persija yang juga punya insting gol bagus.

Persib dan Persija juga sama-sama punya winger lincah dalam diri Frets Butuan, Febri Hariyadi, dan Riko Simanjuntak. Sementara di lini depan, dua bomber impor, Wander Luiz dan Marko Simic akan beradu ketajaman.

Pertaruhan gengsi, harga diri yang didukung materi pemain yang dimiliki kedua tim membuat laga final Persija vs Persib sudah sepantasnya disebut final ideal.

 

Aspek krusial lain yang patut jadi perhatian dalam duel Persija vs Persib adalah atensi suporter kedua tim. Baik The Jakmania dan Bobotoh bisa dipastikan begitu antusias menyambut laga klasik ini.

Hal ini pula yang harus diantisipasi oleh semua elemen yang terlibat jelang final leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (22/4). Himbauan untuk mendukung dari rumah harus bisa dipastikan tetap berjalan seperti yang sudah terjadi sejak fase grup.

Benteng untuk menjaga hal ini tentu bermula dari dalam diri suporter itu sendiri. Kesadaran itu harus ada dalam diri mereka, baru berlanjut ke pemimpin kelompok suporter, hingga ujungnya kepolisian.

Kesadaran untuk tidak melanggar protokol kesehatan harus dijalankan. Artinya sebesar atau sesengit apapun pertandingannya, seluruh pihak harus mengingat kepentingan yang lebih besar.

Oleh karena itu, penting buat setiap kelompok suporter untuk memastikan pesan itu sampai ke akar rumput. Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang dirugikan dari apa yang terjadi di luar lapangan.

The Jakmania harus memiliki kesadaran untuk memberikan dukungan dari rumah. Begitu pula dengan bobotoh yang tak perlu membuat kerumunan, apalagi mencari cara untuk bisa dekat dengan venue pertandingan.

Dukungan tetap bisa maksimal diberikan meski tidak melontarkan yel-yel di tribune stadion. Cara itu saat ini jadi yang terbaik bisa dilakukan suporter untuk ikut berperan di tengah pandemi Covid-19.

Terlebih, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 ini jadi tolok ukur buat pihak kepolisian. Pelanggaran sekecil apapun dari protokol pencegahan Covid-19 akan berpengaruh pada terbit atau tidaknya izin keramaian dari pihak kepolisian.

Jika itu sampai terjadi maka bakal ada banyak pihak akan dirugikan. Suporter tidak bisa mendukung tim yang mereka cintai, para pedagang kecil ikut terkena dampak, dan tentu saja para pesepak bola yang akan bermasalah dari segi pendapatan apabila kompetisi kembali vakum dalam waktu yang lama.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews