Batam, Batamnews - Hubungan Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina retak. Kabar itu disampaikan Ormas Perpat Batam saat hendak unjuk rasa di Gedung Graha Kepri di Batam Centre. Aksi tersebut batal setelah dilarang Wali Kota Batam Rudi yang juga suami dari Marlin. 

Ormas Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) sebagai penyokong Marlin Agustina mengaku siap pasang badan soal bagi-bagi kue politik ini. Mereka mengancam mendemo Ansar, karena jatah jabatan untuk Marlin tidak dikabulkan.

Dalam surat rencana demo Perpat, yang beredar, mereka meminta Ansar Ahmad menepati janji soal jatah kursi Sekda dan tiga kepala dinas di Pemerintahan Provinsi Kepri.

Ketua DPW Partai Nasdem Kepulauan Riau, HM Rudi membantah ia terlibat dalam upaya menggerakkan demo tersebut. 

Rudi membantah tidak pernah meminta Perpat untuk melakukan aksi demonstrasi.  

“Tak usah ada begini-begini (demo), kalau ada demo saya yang terbawa. Saya tak pernah meminta untuk demonstrasi,” ujar Rudi yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Batam di kantornya, Senin (13/4/2021). 

Ia menegaskan aksi tersebut merupakan inisiatif dari Perpat, namun dirinya meminta agar aksi demontrasi dihentikan. “Tapi kalau terbawa saya, jadi tak enak. Inikan pemerintahan. Makanya tak jadi demo. Selesai itu saja," katanya. 

Terkait isu transaksi jabatan, Rudi membantah hal tersebut. Ia hanya mengatakan belum waktunya membahas saat ini. “Belum waktunya,” katanya.

Soal bagi-bagi jabatan antara Golkar dan Nasdem pada pertemuan di Hotel Radisson Maret lalu. Hal ini diungkap Ryan Siburian selaku Ketua Ormas sayap Partai Golkar, yakni Garda Nasional (Garnas) Kota Batam.

Ryan membeberkan kesepakatan politik antara partai pengusung, termasuk Ketua NasDem Kepri M Rudi.

“Kesepakatan pernah terbangun di Hotel Radison saat itu dihadiri lima personel selaku negosiator dan Pimpinan Partai (Golkar dan NasDem) saat itu, hadir Ketua DPD I Golkar Kepri Pak Maruf, Ansar Ahmad, Ade Angga, Iskandar dan M Rudi. Ada beberapa poin penting kalau mau kita bongkar sekalian,” ucapnya.