Natuna, Batamnews - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, Kepulauan Riau mengalami krisis dokter spesialis. Kondisi ini terjadi sejak awal tahun 2021.

Adapun dokter spesialis yang tidak ada di RSUD Natuna yakni Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Pasien pun kesulitan mendapatkan layanan kesehatan secara maksimal.

"Kami terpaksa membawa anak yang sakit ke luar Natuna, yakni Batam," ujar Afit, warga Sedanau.

Padahal, lanjut dia, anaknya yang baru berusia 7 hari membutuhkan penanganan cepat dari dokter spesialis.

Direktur RSUD Natuna, Imam Safari mengungkapkan pandemi Covid-19 menjadi alasan nihilnya dua dokter spesialis.

Pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga ( UNAIR) dan Universitas Indonesia ( UI ) untuk mendatangkan dokter spesialis, baik secara kontrak maupun bersifat residen. 

"Namun terkendala pandemi Covid 19 ini, banyak dokter yang tidak bersedia untuk datang ke Natuna," kata Imam, Rabu (7/4/2021). 

Kini, RSUD Natuna sedang menjajaki kerjasama dengan universitas lain yaitu Universitas Andalas dan Universitas Sumatera Utara untuk solusi awal persoalan ini. 

Dirinya menjelaskan bahwa kondisi ini murni karena situasional bukan karena kesengajaan dari pihak RSUD Natuna. 

"Kita tetap usahakan untuk memenuhi kuota dokter spesialis di RSUD Natuna secepatnya," kata Imam. 

Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi mengatakan bahwa idealnya RSUD Natuna harus memiliki 2 orang dokter spesialis di setiap bidangnya. 

"Untuk saat ini, untuk dua poli layanan yaitu anak dan penyakit dalam, kita menggunakan konsultasi secara daring saat menangani pasien. Dimana untuk dokter penyakit dalamnya ada di Tanjungpinang, sedangkan untuk spesialis anak ada di Jakarta," kata Ari.

Ke depanya diharapkan RSUD Natuna sebagai acuan rujukan bagi masyarakat Natuna khususnya yang berada di pulau pulau terluar bisa menjadi salah satu rumah sakit andalan yang bisa memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan.