BPBD: Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Meranti Nihil

BPBD: Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Meranti Nihil

Petugas memadamkan kebakaran lahan di Kabupaten Meranti, Riau. (Foto: Juna/batamnews)

Meranti, Batamnews - Memasuki awal bulan April 2021, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, bebas dari titik api (hotspot) yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Seksi (Kasi) Karhutla di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Meranti, Ekaliptus mengatkan, sejak turun hujan beberapa pekan terakhir, tidak ada terpantau hotspot di kabupaten termuda di Riau itu.

"Sampai saat ini Alhamdulilah aman, tidak ada atau nihil titik api," ujar Eka kepada Batamnews, Rabu (7/4/2021).

Akan tetapi, pada Selasa (6/4/2021) kemarin, ada sebagian lahan di Jalan Pramuka, Kota Selatpanjang yang terbakar. Beruntung api tidak terlalu besar dan dapat segera dipadamkan oleh petugas.

Lalu, pada Senin (5/4/2021) juga terjadi kebakaran di lahan milik masyarakat, tepatnya di depan Sekolah MAN 1 Selatpanjang, Jalan Subang, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.

"Dua titik yang terbakar itu tidak terlalu besar, namun cepat dikendalikan oleh petugas. Begitu api menyala, petugas langsung turun ke lapangan," terangnya.

Eka menuturkan, lokasi titik api terakhir yang terjadi di Meranti dan menyebabkan karhutla dengan volume yang lumayan luas berada di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Barat.

"Terakhir disana (Desa Sonde), kita cek baru-baru ini ke lapangan kondisinya aman terkendali," kata Eka.

Menurut data dari BPBD Meranti, jumlah titik hotspot yang terjadi selama 2021 sebanyak 104 titik dan tersebar di enam kecamatan. Total 104 hotspot itu dari yang tingkat kepercayaannya rendah dibawah 30 persen (hijau) berjumlah 8 titik.

"Kemudian di tingkat kepercayaan sedang antara 30 hingga 80 persen (kuning) berjumlah sebanyak 86 titik. Kemudian tingkat kepercayaan diatas 80 persen hanya 10 titik," tambah Kasi Pencegahan BPBD Meranti, Muktaram.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews