Menristek Bambang Brodjonegoro Kunjungi Sat Nusapersada Tbk

Menristek Bambang Brodjonegoro Kunjungi Sat Nusapersada Tbk

Menristek Bambang Brodjonegoro. (Foto; Suara.com)

Batam, Batamnews - Menteri Riset dan Teknologi RI, Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan kerja ke Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (3/4/2021).

Salah satu agenda Menteri Bambang di Batam adalah mengunjungi PT Sat Nusapersada Tbk.

Kunjungan tersebut berkaitan dengan inovasi dan pengembangan, yang mana PT Tata Sarana Mandiri merupakan salah satu pelopor industri smartphone 4G di Batam, dan proses produksinya dilakukan oleh PT Sat Nusapersada Tbk. 

Produk yang dihasilkan dengan mengutamakan kandungan lokal yang sudah tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

Founder PT Tata Sarana Makmur, Sjamsudin Ali mengatakan bahwa Indonesia perlu mempertahankan dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri agar memiliki daya saing global. 

“Dengan meningkatkan kompetensi dalam bidang RnD (Research and Development) teknologi maju dan investasi human capital,” ujar Sjamsudin. 

Direktur Operasi PT Sat Nusapersada, Tbk, Bidin Yusuf menambahkan bahwa Satnusa merupakan perusahaan manufaktur berteknologi tinggi telah memproduksi berbagai produk unggulan, seperti smartphone berteknologi 5G dan perangkat smart home dan internet of things. 

“Kami siap untuk menjadi basis produksi yang memproduksi berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pada masa pandemi ini seperti produk laptop,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, masa pandemi saat ini kebutuhan akan digitalisasi menjadi hal pokok untuk mendukung kegiatan manusia, seperti di dunia pendidikan yang memerlukan laptop untuk belajar. 

“Laptop yang selama ini bergantung pada produksi luar negeri,” kata dia.

Bidin menjabarkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekitar 40,8 persen yaitu 21,6 juta dari seluruh pelajar nasional memerlukan laptop. 

Sehingga menurutnya dengan melakukan produksi dalam negeri, pemerintah dapat menghemat 30 persen biaya impor dan dapat digunakan untuk subsidi laptop kepada 8,6 juta siswa yang membutuhkan.

Selain itu, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pertumbuhan UMKM telah sginifikan yaitu mencapai 62 jutaan. 

“Ini merupakan elemen penting untuk menjngkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, tetapi baru sekitar 13 persen yang memanfaatkan platform digital,” jelasnya.

Saat ini PT Tata Sarana Makmur telah mampu membuat alat pembayaran digital dengan TKDN lebih dari 40 persen yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan UMKM. 

Dengan memanfaatkan platform digital, para UMKM tersebut akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha lain untuk menjual produknya dan dapat menekan biaya operasional.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews