Lahan Gambut Terbakar di Meranti, Petugas Begadang Pastikan Api Padam

Lahan Gambut Terbakar di Meranti, Petugas Begadang Pastikan Api Padam

Karhutla di Kabupaten Kep Meranti, Riau. (Foto: ist)

Meranti - Petugas damkar dan tim gabungan berjibaku memastikan api kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Desa Sonde, Kecamaran Rangsang Pesisir, Kabupaten Meranti benar-benar padam, Minggu (14/3/2021). Hingga malam mereka melakukan pendinginan lokasi dengan menyemprot sisa-sisa bara api karhutla.

Kepala Seksi Karhutla dan Kecelakaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Ekaliptus mengatakan petugas dari tim gabungan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) ikut serta.

Mereka mengantisipasi angin yang bertiup kencang dan dikhawatirkan memunculkan api kembali.

"Karena posisi kebakaran di pinggir laut, takut api naik kembali," ungkap Ekaliptus di Selatpanjang, Senin (15/3/2021).

Mereka harus tetap waspada terhadap kemunculan api lanjutan. Mengingat kondisi alam, mulai dari angin, cuaca panas, hingga kontur lahan gambut yang mudah terbakar.

"Dengan berbekal senter dan alat seadanya, kami (tim gabungan) melakukan pemadaman dan bekerjasama dalam membuka selang dan melakukan penyemprotan," tuturnya.

Munculnya api di daerah tersebut sudah sejak Kamis (10/3) lalu. Walaupun api berhasil dipadamkan, kondisi alam tetap membuat api muncul secara perlahan karena kontur lahan gambut yang menyimpan bara.

Sejak terjadi kebakaran, Eka bersama dengan masyarakat masih tetap berada di lokasi guna mengantisipasi kebakaran susulan.

Titik api lainnya juga terpantau hari ini di desa Mekar Delima, dan Desa Gayung Kiri, dan Desa Tanjung Kedabu.

"Pagi tadi Desa Gayung Kiri kalau tidak salah ada tujuh titik. Tapi di sana ada PT SRL yang stand by karena berada di areal mereka," ujarnya.

Walaupun demikian, saat di lapangan Eka menuturkan kondisi persediaan air masih mencukupi mengingat beberapa hari yang lalu sempat terjadi hujan.

"Air masih cukup karena kemarin sempat hujan di sini. Cuma angin di tepi laut ini cukup mengkhawatirkan," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews