Bupati Meranti Adil Anggarkan Rp12,5 Miliar untuk Program Beasiswa

Bupati Meranti Adil Anggarkan Rp12,5 Miliar untuk Program Beasiswa

Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil (Foto:ist)

Meranti - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, akan menyiapkan anggaran sebesar Rp12,5 miliar pertahun untuk biaya pendidikan. Anggaran tersebut untuk beasiswa anak-anak di Meranti yang kuliah di perguruan tinggi.

Sebagaimana diungkapkan Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil, ini bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) bagi masyarakat.

"Demi kualitas dan tingkat pendidikan terbaik, kita kerahkan segala cara untuk mencapai hal itu," kata dia, Selasa (2/3/2021).

Program beasiswa adalah salah satu program yang termasuk dalam 7 program strategis Adil-Asmar saat mencalonkan jadi Bupati dan Wakil Bupati Meranti tempo lalu. Beasiswa yang akan direalisasikan dalam upaya membangun SDM dan meningkatkan kecerdasan masyarakat.

"Tiap tahun kita akan menganggarkan dana sebesar Rp12,5 miliar untuk biaya sekolah anak-anak Meranti. Jadi bagi masyarakat yang tak punya biaya jangan khawatir, kita yang akan menyekolahkan anak bapak dan ibu, baik di Selatpanjang maupun di luar daerah," ucapnya.

Tidak hanya itu, eks anggota DPRD Riau itu juga akan mewujudkan janji sepeda yang akan diberikan kepada anak-anak Meranti kurang mampu untuk menunjang transportasi menuju sekolah.

"Kita juga akan memberikan sepeda untuk anak-anak se-Meranti yang kurang mampu," sebutnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Dr Hafizan Abbas mengingatkan, segala visi misi serta program kepala daerah yang akan dijalankan harus disusun dalam RPJMD. Termasuk pada program pendidikan dari bupati.

"Segala pemikiran kepala daerah bisa diakomodir lewat anggaran dan institusi DPRD secara konstitusional harus lewat RPJMD. Kemudian baru kita bahas secara mendetil," jelasnya.

Politisi PKB itu menjelaskan, RPJMD ini ukurannya hanya dua hal. Pertama aturan main dan kedua kekuatan keuangan daerah.

"Jika itu tidak matching, segeralah cari solusi. Barangkali salah satu solusinya ialah dengan 'jemput bola' ke pihak pusat dan provinsi," tutur Hafizan.

(cr-8)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews