Karimun - Kebakaran hutan dan lahan menjadi atensi pemerintah. Bahkan, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti pejabat yang gagal menangani karhutla bakal dicopot.

Hal ini disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Bersama kepolisian, mereka merumuskan formulasi untuk mengantisipasi karhutla.

Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim, menyampaikan penanganan dan antisipasi karhutla harus dibarengi dengan sinergi seluruh komponen, termasuk warga.

"Saya mengharapkan tidak terjadi karhutla di Karimun," kata Anwar usai apel kesiapsiagaan penanggulangan Karhutla di Mapolres Karimun, Rabu (24/2/2021).

Maka dari itu, dengan sinergi yang dilakukan pemerintah daerah, instasi vertikal dan lainnya, dapat memberikan kenyamanan di tengah masyarakat dengan melakukan antisipasi sejak awal.

"Tanpa ada peran serta masyarakat, saya kira keberhasilan dalam melakukan kesiap siagaan ini tidak akan berhasil dengan baik.

Terutama pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, jika terjadinya Karhutla dengan skala yang cukup besar. Hal itu juga akan membuat perekonomian akan semakin sulit dan berdampak pada lingkungan.

"Efek dari pembakaran hutan dan lahan itu sangat besar, seperti dapat mempengaruhi ekonomi, lalu keamanan. Maka, mari kita jaga wilayah kita masing-masing," ucap Anwar.