Biden Pamer Otot, Kerahkan 120 Jet Tempur ke Laut China Selatan

Biden Pamer Otot, Kerahkan 120 Jet Tempur ke Laut China Selatan

Foto: Ilustrasi (AP/Bebeto Matthews)

Batam - Amerika Serikat kembali membuat panas China di Laut China Selatan. Dua kelompok kapal induk pembawa pesawat tempur milik militer Angkatan Laut AS memulai operasi mereka di perairan yang disengketakan tersebut pada Selasa (9/2/2021).

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengatakan dua kelompok kapal tersebut terdiri dari kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz serta kapal penjelajah dan kapal perusak berpeluru kendali. Keduanya membawa sekitar 120 pesawat tempur.

"(Operasi kapal induk ganda Selasa dilakukan) untuk memastikan bahwa kami mahir secara taktis untuk memenuhi tantangan dalam memelihara perdamaian," kata Laksamana Muda AS Doug Verissimo, komandan, Grup Serangan Kapal Induk, yang dipimpin oleh Roosevelt, dikutip dari CNN International.

"Kami dapat terus menunjukkan mitra dan sekutu di kawasan tempat kami berkomitmen untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Angkatan Laut AS mengatakan telah mengikuti aturan internasional pada dua kesempatan latihan dalam seminggu terakhir. Hal ini dilakukan karena AS sedang menantang klaim China di Pasifik.

Pada Kamis (4/2/2021) lalu, Angkatan Laut AS mengirim kapal perusak berpeluru kendali USS John S McCain melalui Selat Taiwan. Pada Jumat (5/2/2021), kapal perang yang sama berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang diklaim China.

Sejak menjabat pada 20 Januari, pemerintahan Biden menegaskan kembali komitmennya kepada sekutu dan mitra AS di kawasan tersebut. AS secara khusus memberitahu Filipina dan Jepang bahwa pulau mereka yang juga diklaim oleh China dicakup oleh perjanjian pertahanan bersama yang mewajibkan AS untuk mempertahankan mereka.

China mengklaim hampir semua 1,3 juta mil persegi Laut Cina Selatan. Sejak 2014, negara itu telah mengubah kawasan terumbu karang menjadi pulau buatan buatan, yang diperkuat dengan rudal, landasan pacu, dan sistem persenjataan.

Langkah China ini memusuhi pemerintah lain dengan klaim yang tumpang tindih, termasuk dengan Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Brunei dan Taiwan.

Sementara itu Juru Bicara Kemlu China Wang Wenbin berbicara pada wartawan menyebut AS kerap kali 'melenturkan otot' di LCS. Ini, klaimnya, tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

"China akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews