14 Bangunan SD di Bintan Rusak Akibat Banjir, Longsor dan Angin Kencang

14 Bangunan SD di Bintan Rusak Akibat Banjir, Longsor dan Angin Kencang

Plafon di salah satu lokal SDN 004 Mantang roboh akibat diterpa angin kencang. (Ary/Batamnews)

Bintan - Pemkab Bintan mendata bangunan sekolah yang rusak akibat cuaca ekstrem yang terjadi. Dari inventarisir tersebut diketahui 14 bangunan SD rusak akibat banjir, longsor dan angin kencang.

 

Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan Banjir yang terjadi Minggu (10/1/2021) telah menggenangi ruangan kelas. Begitu juga tanah longsor merusak sebagian sekolahan termasuk merobohkan pagar. Kemudian ada juga plafon bocor lalu roboh dan plafon roboh akibat dihantam angin kencang.

"Ada 14 SD yang terdampak akibat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang beberapa waktu yang lalu. Sekolah-sekolah yang berdampak bencana itu akan segera ditangani," ujarnya saat rapat koordinasi penanganan Pasca-bencana di Kantor Bupati Bintan, Selasa (12/1/2021).

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan terkait sekolah-sekolah yang berdampak bencana antara lain SDN 010 Bintan Timur air masuk ruang kelas, SDN 003 Toapaya air masuk ruang kelas, SDN 005 Binut air masuk ruang kelas, SD Kristen Calisa air masuk ruang kelas, SDN 002 Teluk Sebong air masuk ruang kelas, dan SDN 009 Bintan Utara air masuk ruang kelas.

Berikutnya SDN 014 Teluk Bintan air masuk ruang kelas, SDN 007 Seri Kuala Lobam plapon bocor, SDN 009 Gunung Kijang longsor dan air masuk ruang kelas, SDN 003 Bintan Pesisir plapon ruang kelas roboh, SDN 006 Bintan Utara atap bocor, dan plapon lepas, SDN 001 Toapaya pagar roboh 15 meter dan plapon roboh satu ruang kelas, SDN 004 Kec Teluk Sebong tanah longsor dan air masuk ruang kelas serta SDN 004 Mantang plapon roboh akibat angin kencang.

"Jadi 14 SD itu ada yang masuk air sehingga seluruh barang seperti meja, buku dan lainnya rusak. Kemudian ada yang pagarnya roboh dan plapon ruang kelasnya roboh," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir menuturkan bahwa tidak ada kerusakan bangunan yang sangat parah akibat bencana tersebut. Hanya sarana dan prasarananya saja yang rusak.

"Seperti SDN 004 Mantang, plafonnya roboh akibat diterpa angin kencang yang masuk melalui celah lobang angin," katanya.

Namun dari 14 SD yang terdampak bencana ada 4 sekolahan yang rusaknya lebih parah dibandingkan lainnya. Diantaranya SDN 010 Bintan Timur, SDN 003 Toapaya, SDN 005 Bintan Utara dan SD Calista.

Akibat banjir yang masuk ke sekolah tersebut meja, buku dan lainnya rusak.

"Banjir setinggi hampir 1,2 meter itu membuat seluruh buku, meja dan alat belajar lainnya rusak total. Sehingga barang-barang tersebut tak dapat dipergunakan lagi," sebutnya.

Terpisah Kepsek SDN 004 Mantang, La Judin mengaku ada plafon di salah satu lokal yang roboh akibat derupan angin kencang. Beruntung tidak ada korban dalam musibah tersebut.

"Kami tau dari penjaga sekolah bahwa plafon satu kelas roboh akibat angin kencang," ucapnya.

Dalam dua pekan ini Kecamatan Mantang juga diterpa cuaca ekstrim. Yaitu pada 2-3 Januari hujan lebat diserta angin kencang melanda. Sejumlah plafon bangunan sekolah rusak.

Kemudian pada 9-10 Januari cuaca ekstrim kembali terjadi. Penjaga sekolah melaporkan bahwa akibat hujan lebat dan angin kencang itu plafon satu ruangan roboh.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews