Harta Kekayaan 5 Orang Ini Makin Bertambah Selama Pandemi

Harta Kekayaan 5 Orang Ini Makin Bertambah Selama Pandemi

Elon Musk (Foto:AFP)

Jakarta - Tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi banyak orang. Pandemi Covid-19 tidak hanya telah merenggut sekitar 1,6 juta nyawa, namun juga menyebabkan hilangnya pekerjaan banyak pekerja dan berujung pada krisis ekonomi yang meluas di seluruh penjuru.

Namun, para orang terkaya dunia tampaknya tak terpengaruh oleh kondisi itu, mereka malah mengalami nasib sebaliknya. Mengutip Forbes, Sabtu (19/12/2020), lebih dari 60 persen dari total 2.200 miliarder di dunia menjadi lebih kaya pada tahun 2020 ini.

Sebanyak 5 miliarder di antaranya mengalami lonjakan kekayaan tertinggi. Total peningkatan kekayaan 5 orang itu bahkan mencapai US$ 310,5 miliar setara Rp 4.347 triliun (kurs Rp 14.000) dari total kekayaan mereka sebelumnya.

Berikut daftarnya:

1. Elon Musk

Pada tahun 2020 ini, CEO Tesla Elon Musk menjadi orang yang diuntungkan di seluruh dunia. Seiring dengan peningkatan kinerja pasar perusahaan mobil listriknya Tesla, Musk ikut diuntungkan.

Perusahaannya yang lain, SpaceX juga berkembang pesat. Pada bulan Mei lalu, perusahaan eksplorasi ruang angkasa tersebut meluncurkan misi orbit berawak pertama Amerika sejak 2011.

Pada bulan November, perusahaan tersebut mendapat izin dari NASA untuk mengirim astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, melaksanakan misi serupa yang pertama pada akhir bulan itu.

Hal itu membuat saham Musk di SpaceX naik hingga bernilai US$ 20 miliar. Dengan begitu, sepanjang tahun ini Musk mengalami lonjakan kekayaan sebesar US$ 110,3 miliar atau setara Rp 1.544 triliun dan total keayaan bersihnya mencapai US$ 136,9 miliar setara Rp 1.916 triliun.

 

2. Jeff Bezos

CEO Amazon Jeff Bezos yang merupakan orang terkaya dunia juga mengalami peningkatan kekayaan sepanjang pandemi Covid-19 ini. Bezos memegang 11,1% saham di Amazon, yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1,5 triliun.

Selama pandemi, perusahaan raksasa e-commerce itu mencetak catatan penjualan tertingginya. Lantaran, orang-orang jadi lebih banyak berbelanja secara online karena banyak toko yang tutup karena kebijakan lockdown.

Berkat itu, kekayaan Bezos bertambah US$ 67,5 miliar setara Rp 945 triliun sehingga total kekayaan bersihnya kini mencapai US$ 182,2 miliar setara Rp 2.550 triliun.

Kekayaan Bezos bahkan pernah mencapai US$ 200 miliar setara Rp 2.800 triliun. Namun, akhirnya turun tipis hingga ke posisi saat ini.

3. Zhoong Shanshan

Pendiri perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring, Zhong Shanshan membuat peningkatan kekayaan yang menakjubkan semenjak perusahaannya berhasil melantai di bursa Hong Kong per 2 September lalu. Perusahaan itu go public dengan harga US$ 2,77 per saham, dan pada 11 Desember harga sahamnya naik hampir dua kali lipat.

Dia juga mengontrol pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy. Perusahaan farmasi ini juga baru go public pada bulan April lalu. Lalu, pada 11 Desember, harga saham Wantai naik hingga 15 kali lipat dari harga IPO-nya.

Berkat itu, kekayaan Shanshan bertambah hingga US$ 60,5 miliar dan kekayaan bersihnya menjadi US$ 62,5 miliar.

 

4. Dan Gilbert

Pendiri perusahaan pemberi pinjaman online Quicken Loans, Dan Gilbert juga mengalami peningkatan kekayaan serupa berkat IPO besar-besaran tahun ini. Perusahaan induk Quicken Loans, Rocket Companies, go public pada bulan Agustus di mana Gilbert memiliki 95 persen saham perusahaan induk tersebut yang bernilai lebih dari US$ 41 miliar pada penutupan pasar pada 11 Desember.

Hal itu membuat kekayaan Gilbert naik hingga 6 kali lipat atau bertambah US$ 37,1 miliar dari total hartanya di awal tahun 2020. Kini, kekayaan Gilbert mencapai US$ 43,9 miliar.

5. Bernard Arnault

CEO perusahaan LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE (LVMH) Bernard Arnault mengalami pertumbuhan kekayaan hingga lebih dari 30 persen atau hartanya bertambah US$ 35 miliar dari total sebelumnya. Kini kekayaannya mencapai US$ 146,3 miliar.

Penjualan barang-barang mewah memang mengalami kemerosotan sepanjang tahun ini. Tetapi, untuk 2 produk LVMH yakni Louis Vuitton dan Dior justru melaporkan penjualan tertinggi dibanding merek dagang lain.

Kedua barang mewah itu paling banyak diburu di negara-negara seperti Korea Selatan dan China, yang lebih dulu mampu mengendalikan penyebaran Covid-19.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews