Facebook Bakal Hapus Posting Hoaks Soal Vaksin Covid-19

Facebook Bakal Hapus Posting Hoaks Soal Vaksin Covid-19

Ilustrasi.

Jakarta - Raksasa media sosial Facebook dilaporkan mulai berburu dan menghapus deretan hoaks soal vaksin Covid-19.

 

Informasi ini diumumkan oleh pihak Facebook seiring dengan pemerintah Inggris yang mulai menggulirkan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech.

Ini merupakan langkah terkuat Facebook untuk mencegah platform-nya dipakai untuk mempromosikan anti vaksinasi.

Dengan aturan baru Facebook ini, konten yang menampilkan klaim palsu atau disinformasi mengenai vaksin Covid-19 akan langsung dihapus dari Facebook dan Instagram.

Penghapusan dilakukan langsung ketika kebenaran informasi sudah disampaikan oleh para ahli kesehatan.

Perusahaan menyebut, upaya ini merupakan perluasan dari kebijakan yang sudah berlaku saat ini, yakni menghapus klaim palsu mengenai Covid-19. Total sudah ada 12 juta konten yang dihapus sejak Maret 2020.

"Mengingat informasi baru-baru ini menyebut, vaksin Covid-19 akan segera diluncurkan di dunia, dalam beberapa minggu mendatang kami juga akan mulai menghapus klaim palsu tentang vaksin di Facebook dan Instagram, setelah klaim tersebut dibantah oleh pakar kesehatan masyarakat," kata juru bicara Facebook, dikutip The Guardian via Tekno Liputan6.com.

Juru bicara Facebook juga menyebut, langkah ini merupakan bagian dari upaya Facebook menerapkan kebijakan untuk menghapus informasi yang salah mengenai virus corona.

Konten-konten yang mungkin dihapus adalah yang mengandung klaim palsu terkait keamanan, kemanjuran, kandungan, dan efek samping vaksin.

Selain itu, klaim lain yang juga dihapus adalah terkait vaksin corona mengandung microchip atau teori konspirasi mengenai adanya populasi tertentu yang dimanfaatkan untuk menguji keamanan vaksin tanpa persetujuan mereka.

"Sejak awal, fakta mengenai vaksin Covid-19 akan terus berkembang. Kami akan meng-update secara berkala berdasarkan panduan dari otoritas kesehatan masyarakat, ketika ada informasi lebih lanjut," kata juru bicara Facebook.

 

Kebijakan yang diterapkan Facebook ini secara signifikan lebih kuat dibanding aturan Facebook terkait misinformasi.

Pasalnya, berdasarkan kebijakan Facebook selama ini, klaim palsu ditandai dan ditekan oleh algoritma untuk tidak muncul di timeline pengguna, namun tidak dihapus sepenuhnya dari platform Facebook dan Instagram.

Menurut Facebook, perbedaan sikap dalam menangani misinformasi terkait vaksin ini karena perusahaan melihat, klaim palsu tentang vaksin Covid-19 bisa menuntun pada kerusakan fisik.

Bulan lalu, Facebook juga melarang semua iklan yang membuat orang enggan divaksin.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews