Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia, Ahli Kesehatan: Jangan Abaikan 3M

Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia, Ahli Kesehatan: Jangan Abaikan 3M

Ilustrasi.

Jakarta - Kedatangan vaksin COVID-19 menjadi kabar baik bagi upaya pencegahan pandemi Corona di Indonesia. Pemerintah masih menunggu hasil evaluasi Badan POM untuk melaksanakan vaksinasi massal. 

Namun setelah nantinya pelaksanaan vaksinasi berjalan, masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), karena dengan cara itulah Indonesia bisa cepat keluar dari pandemi COVID-19.

Dr. Ede Surya Darmawan SKM., MDM, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia mengatakan vaksin adalah upaya protektif terhadap penyakit spesifik. 

Beberapa virus dan bakteri di Indonesia memang sudah lama kita didengan imunisasi, sehingga di Indonesia mengenal program imunisasi, kemudian beberapa penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi bisa tereleminasi. 

"Vaksin Covid-19 ini juga diharapkan memiliki peran seperti itu nantinya”, ujarnya dalam acara Dialog Produktif bertema "Vaksin Datang, Tetap Disiplin 3M” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), pekan ini.

Menurut Ede vaksin sebagai intervensi kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit menular sudah terbukti efektif sejak lama.

Terkait efek samping setelah divaksinasi, menurut Dr. Ede hal tersebut hanya sekadar ketidaknyamanan yang bersifat sementara. 

“Sakitnya hanya karena ditusuk jarum suntik, kemudian ada bengkak, badan panas. Tapi itu tidak akan berlangsung lama. Kalau vaksinnya efektif maka akan segera terbentuk antibodi sehingga kita akan kebal terhadap suatu penyakit yang spesifik,” ungkapnya.

Betapapun terpapar Covid-19 menjadi kerugian secara fisik dan mental seperti diceritakan Abi Satria, selaku penyintas Corona.

Abi menceritakan kondisi fisiknya di hari keenam dirawat di Wisma Atlet, tubuh menggigil karena demam, meski AC sudah dimatikan. 

Pasca sembuh dari COVID-19, fisik sebenarnya sudah mulai membaik, tapi secara mental masih kurang stabil. Dia mengaku masih takut keluar dan muncul di depan publik. 

"Setelah aku konsultasikan ternyata memang itu adalah dampak psikologis. Jadi bukan hanya terdampak pada fisik tapi juga mentalnya," ujarnya.

Abi menyampaikan siapapun bisa tertular di mana saja dan kapan saja. Bisa jadi tertular dari benda-benda di sekitar.

"Masyarakat yang menganggap COVID-19 hanya konspirasi, percayalah ini nyata. Karena mereka yang belum percaya mungkin belum pernah ada orang terdekatnya yang tertular COVID-19,” ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan 3M.

"Kita tidak pernah sadar bahwa kita membawa virus kepada yang lebih tua atau muda, jadi jangan egois dan patuhi protokol 3M," pesannya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews