Enam Kematian Warnai Fase Akhir Uji Klinis Vaksin Pfizer di AS

Enam Kematian Warnai Fase Akhir Uji Klinis Vaksin Pfizer di AS

Ilustrasi. (Foto: BBC)

New York - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melaporkan enam kematian dalam fase terakhir uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

Menurut situs The New Daily, laporan itu diungkap beberapa jam sebelum Inggris (Inggris) menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin.

Namun, angka kematian tidak mengangkat masalah keamanan atau efektivitas vaksin karena mempengaruhi populasi umum pada tingkat yang sama. 

Dalam laporan 53 halaman yang dirilis FDA pada hari Rabu (9/12/2020), vaksin itu ditemukan memiliki efektivitas 95 persen dalam mencegah infeksi Covid-19.

Berdasarkan laporan yang sama, dua orang yang menerima vaksin selama masa percobaan telah meninggal, sementara empat orang lainnya juga meninggal, tetapi selama tahap pengujian vaksin.

“Semua kematian merupakan peristiwa yang terjadi pada populasi umum dari kelompok usia di mana mereka terjadi, pada tingkat yang sama,” kata laporan itu.

Secara keseluruhan, terbukti bahwa vaksin tersebut memang memiliki tingkat efektivitas 95 persen, setidaknya tujuh hari setelah individu menerima suntikan kedua.

Data juga menunjukkan bahwa vaksin efektif pada 52 persen setelah dosis pertama. Laporan tersebut merangkum keefektifan data dalam memenuhi harapan FDA untuk otorisasi penggunaan darurat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews