Kelola SPAM, Ini Kiat BP Batam Tingkatkan Pelayanan Air ke Masyarakat

Kelola SPAM, Ini Kiat BP Batam Tingkatkan Pelayanan Air ke Masyarakat

Ilustrasi.

Batam – Konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB) sebagai pengelola dan penyuplai air bersih, berakhir pada 14 November 2020.  Badan Pengusahaan (BP) Batam mengambil alih pengelolaan air, dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

Selama masa transisi 6 bulan dalam pengelolaan SPAM, BP Batam menggandeng PT Moya Indonesia sebagai mitra kerja sama. 

Mereka fokus terhadap peningkatan sistem pengoperasian dan peningkatan layanan selama masa peralihan, untuk memastikan operasional maksimal dalam enam bulan. 

1. Peningkatan Sistem SCADA

Dalam sistem pengoperasian, mereka mencoba meningkatkan sistem SCADA yang sebelumnya hanya diimplementasikan sebatas pada jaringan pipa distribusi yang dihubungkan dengan peta pemetaan Geographic Information System (GIS).

Saat ini, teknologi ini mampu melakukan kontrol terhadap seluruh rangkaian proses pompa, monitoring tekanan jaringan distribusi dan akuisisi data yang terjadi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) secara terkini (realtime) dan waktu pelaporannya juga dikirim secara periodik.

Parameter yang dapat dimunculkan oleh sistem SCADA saat ini juga menampilkan level tangki air, flow (debit air) dan pressure (tekanan air), serta memunculkan data kualitas air pada IPA tersebut.

Selain itu, sistem SCADA ini juga mampu mengatur setpoint tekanan air pada saat pompa beroperasi, sehingga tekanan air sesuai dengan yang diinginkan.

Nantinya sistem SCADA SPAM Batam ini tidak hanya sebatas itu saja, tetapi akan dikembangkan dan diimplementasikan juga untuk memonitor proses pengolahan di IPA secara modern.

Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia Astriena Veracia berharap peningkatan sistem ini dapat membantu warga Batam mendapatkan suplai air secara maksimal dan meminimalkan gangguan kontinuitas pelayanan air di lapangan.

“Menerapkan teknologi terbarukan dan terkini pada operasional Masa Transisi SPAM Batam 6 bulan ke depan ini, tentunya akan sangat berdampak pada monitoring kondisi suplai air di IPA dan distribusi di jaringan,” kata Astriena. 

Monitoring semua unit yang berada di IPA cukup dilihat dari computer, sehingga fungsi monitoring sudah tidak dilakukan oleh operator secara manual.

Parameter yang akan dimonitor tidak hanya sebatas air bersih, namun juga monitoring terhadap pasokan air baku.

2. Peningkatan Layanan Pelanggan

 

Sebagai layanan yang berhubungan dengan kebutuhan hidup masyarakat. Layan pelanggan masih menjadi fokus kinerja. 

Untuk tetap menjamin kenyamanan masyarakat dalam masa transisi, BP Batam mempersiapkan aspek teknologi Informasi untuk mendukung operasi. Teknologi ini akan dimaksimalkan agar pelayanan dapat berjalan optimal. 

Salah satunya layanan pelanggan 24 jam melalui Call Center 150155 siap melayani pertanyaan dan keluhan pelanggan didukung oleh layanan social media yang saling terintegerasi yaitu Instagram, Twitter, Facebook, Email, Website, Live chat

Saat ini pelanggan juga tetap dapat menggunakan identitas pelanggan yang lama dan tidak mengalami perubahan. 

Sistem pembayaran pelanggan dijamin juga tidak akan terganggu dan pelanggan dapat melakukan pembayaran tagihan di payment point yang telah ditunjuk. Sesuai kesepakatan, tagihan rekening pelanggan masih diproses oleh PT ATB hingga 30 November 2020.

Setelah itu pembayaran akan diambil alih oleh BP Batam dan Moya melalui berbagai tenant seperti perbankan maupun sistem pembayaran digital. 

Bank yang ditunjuk oleh BP Batam untuk pembayaran diantaranya, Bank CIMB , Bank Niaga, Bank UOB, Bank BPRKS, Bank Riau Kepri, Bukopin, Bank Bukopin Fastpay, dan Bank BTN.

Sedangkan untuk pembayaran digital bisa dilakukan melalui Gojek, GrabPay, Shopee, Tokopedia, Paytren, Bukalapak, Lazada, Dana, LinkAja, Truemoney, Ottopay, Blibli, Griyabayar dan BebasBayar.

Bp Batam juga bekerjasama dengan beberapa tenant seperti Indomaret, Alfamart serta menghadirkan pelayanan kios air sebanyak 85 sambungan untuk memudahkan masyarakat.

BP Batam dan PT Moya Indonesia juga membuka kantor pelayanan  pelanggan (KPP) di empat kawasan di Kota Batam.

Kempat KPP tersebut terletak di KPP Bengkong yang berada di Bengkong Palapa II, blok KK nomor 8 RT: 004 dan RW: 006, Tanjung Buntung, Bengkong. 

KPP Tiban yang berada di Ruko Golden Wealth Blok A nomor 6, Jl Tiban Indah Permai, Tiban Indah, Sekupang. 

Kemudian KPP Batuaji yang berada di kawasan komplek pertokoan Batu Permata, blok C nomor 1, Batuaji. 

Serta kantor pusat yang berada di Ruko Komplek Batam Centre Square blok D nomor 2, Teluk Tering, Batam Kota.

“Saat ini KPP kita akan melakukan pelayanan di luar collection rekening atau pembayaran, seperti sambungan baru, pengaduan, dan hal-hal yang berkaitan dengan operasional lainnya,” kata Direktur Utama SPAM Batam, Sutedi Raharjo.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews