Travel Agent Keluhkan Sistem Paket Big Promo Kemenpar, Aspabri Kepri Bereaksi

Travel Agent Keluhkan Sistem Paket Big Promo Kemenpar, Aspabri Kepri Bereaksi

Wisata Bahari. (Foto: Ilustrasi/Kemenpar)

Batam - Dua hari terakhir, para travel agent yang tergabung dalam anggota Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepri tidak dapat menjual paket wisata Big Promo yang ditawarkan Kemenparekraf.

Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepri, Surya mengatakan, promo ini sebenarnya sangat bagus dan menarik, karena memberikan stimulus kepada masyarakat untuk berlibur ataupun ingin makan di restoran. Namun ternyata ada kendalahnya

“Sebenarnya baik, contohnya saja paket ke Kepri Coral itu Rp 2.450 ribu, tapi sekarang cukup bayar Rp 225 ribu sudah bisa menikmati paket di Kepri Coral,” ujar Surya kepada Batamnews, Jumat (19/11/2020).

Namun Big Promo ini rupanya menyisakan persoalan tersendiri bagi travel agent (TA) atau travel operational (TO).

Karena TA/TO wajib membayarkan terlebih dahulu kepada destinasi yang dituju, baru setelah itu dapat diklaim kepada pihak PCO/Organizing Comittee.

Ia mencontohkan jika ada 50 orang yang ingin mengambil paket, maka TA/TO harus menyiapkan kurang lebih Rp 14-15 juta. “Bisa dibayangkan kalau ada 100 orang yang beli paket, maka kami harus siapkan Rp 22 juta,” katanya.

Hal ini yang menurut mereka sangat memberatkan, karena di kondisi seperti saat ini kondisi TA/TO tidak memungkinkan untuk menyiapkan sejumlah uang tersebut. Walaupun nantinya akan dikembalikan.  

“Itu juga jadi persoalan, karena proses refund itu selama 7 hari kerja,” kata dia.

Selain itu, jika hal ini dipaksakan maka bisa saja ada TA/TO membayar terlebih dahulu, lalu yang tersisa TA/TO yang tidak bisa ikut bersaing.

Padahal kalau TA/TO menjual paket dengan harga biasa, maka tentunya juga akan kalah saing dengan paket murah yang diberikan insentif.  “Jadinya mematikan TA/TO yang tidak bisa bersaing,” ucapnya.

Beberapa upaya sudah dilakukan oleh pihaknya, sampai dengan menghubungi pihak PCO di Batam. Namun dikatakannya hanya mendapat jawaban normatif, bahwa program ini merupakan program Kemenparekraf RI.

Big Promo ini sejatinya untuk membantu bergeraknya perekonomian pariwisata dengan memberikan paket-paket wisata. Namun kendala lain ini dirasakan oleh para travel agent dan travel operational.

Dalam dua hari terakhir ini, anggota Aspabri tidak dapat menjual paket ini. Melihat kondisi ini, Surya berencana akan membuat surat terbuka kepada Menparekraf.  “Nanti tembusannya kepada Deputi IV, Kadispar Kepri dan Kadispar Batam,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews