Cambridge - Vaksin virus corona kedua telah terbukti lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah penyakit di antara orang yang terinfeksi, hanya satu minggu setelah terobosan bersejarah Pfizer dalam perang melawan Covid-19.

Dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Amerika Moderna, vaksin dua dosis telah diuji pada 30.000 orang di AS dan sejauh ini terbukti aman, menurut hasil uji coba awal. Demikian dikutip Batamnews dari The Independent, Selasa (17/11/2020).

Data sementara yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa 95 infeksi Covid telah dicatat dari studi fase tiga Moderna yang sedang berlangsung. 

Covid-19 diamati pada 90 sukarelawan dari kelompok plasebo dan lima peserta yang telah menerima vaksin, menghasilkan tingkat kemanjuran 94,5 persen.

Moderna jab menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA), yang bergantung pada kode genetik yang diproduksi secara sintetis untuk menghasilkan respons imun pada manusia, dan diproduksi pada skala yang lebih cepat daripada vaksin konvensional.

Moderna mengatakan akan melanjutkan uji coba skala besar hingga 151 kasus telah tercapai, dan bermaksud untuk mengajukan Emergency Use Authorization (EUA) dengan regulator AS dalam beberapa pekan mendatang.

Stéphane Bancel, CEO Moderna, mengatakan perkembangan tersebut menandai "momen yang penting".

“Analisis sementara yang positif dari studi fase-3 kami ini telah memberi kami validasi klinis pertama bahwa vaksin kami dapat mencegah penyakit Covid-19, termasuk penyakit parah,” katanya. “Pencapaian ini dapat diraih karena kerja keras dan pengorbanan dari begitu banyak orang.”