Batam - Produksi iPhone 12 Series dituding sebagai biang kerok dari memburuknya kualitas udara di China. Ini merupakan laporan dari Morgan Stanley dari analisis kualitas udara di Tiongkok.

Dalam analisisnya, Morgan Stanley mengatakan berdasarkan pelacakan dari laporan kualitas udara di China, ada tanda-tanda pemburukan, yang didugakan berasal dari aktivitas industri dalam memproduksi iPhone 12 mini, iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max.

"Menggunakan data kualitas udara dari platform nirlaba yang mengumpulkan dan mempublikasikan data kualitas udara di China, kami mendeteksi level nitrogen dioksida (mengontrol suhu, kelembaban, angin, dll), yang menurut European Space Agency adalah indikator level satu aktivitas industri di 4 kota China, di mana mitra manufaktur Apple punya pabrik yang besar di sana," tulis Morgan Stanley.

Morgan Stanley mencontohkan daerah Zhengzhou (China) lokasi produksi utama untuk mitra manufaktur Apple, di mana ditemukan kualitas udara yang memburuk karena meningkatnya produksi, melansir CNBC International, Jumat (30/10/2020).

"Mulai 26 Oktober, data kualitas udara Zhengzhou, yang dikenal sebagai 'iPhone City,' menunjukkan [penurunan kualitas udara] ini setelah terjadinya lonjakan peningkatan produksi industri baru-baru ini, yang kami yakini bertepatan dengan produksi massal iPhone 12," tulis analisis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Katy Huberty.

Apple sebelumnya dilaporkan meminta mitranya untuk menggenjot produksi iPhone 12 Series menjadi 2 juta unit karena tingginya permintaan. Media lokal China melaporkan pada akhir September lalu pabrik Foxconn di Zhengzhou bekerja 24 jam untuk memproduksi iPhone 12 Series, seperti dikutip dari MacRumors.