Adu Visi dan Misi: Soerya-Iman (SINERGI) vs Ansar-Marlin (AMAN)

Adu Visi dan Misi: Soerya-Iman (SINERGI) vs Ansar-Marlin (AMAN)

Ansar Ahmad dan Soerya Respationo bersalaman saat bertemu di paripurna penyampaian visi-misi paslon Gubernur dan Wagub Kepri di Gedung DPRD Kepri. (Foto: Sutana/Batamnews)

Tanjungpinang - Selain paslon Isdianto-Suryani, dua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri lainnya juga menyampaikan visi-misi tak kalah menarik terkait pencalonan mereka di Pilkada 2020, dalam sidang paripurna DPRD Provinsi Kepri, Senin (12/10/2020).

Pasangan nomor urut 1, Soerya Respationo-Iman Sutiawan (Sinergi) yang diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan PKB, mengusung visi mewujudkan Provinsi Kepri yang maju, mandiri, sejahtera, berakhlak berlandaskan azas kebersamaan dan gotongroyong.

Pasangan SINERGI mengusung tujuh misi strategis. Pertama adalah terkait peningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkomptensi. Kedua mewujudkan kesejahteraan dan keadilan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang produktif. Ketiga meningkatkan kinerja ASN yang bersih, modern, dan berorientasi pada pelayanan publik. Keempat memperkuat sinergitas antar pemerintah daerah.

Kemudian Kelima pembangunan wilayah hinterland dan sektor pariwisata serta pelestarian budaya dan Ke enam mewujudkan supremasi hukum, penegakan hak asasi manuai, dan ketertiban umum. Sedangkan yang ketujuh adalah memperkuat semangat gotong royong.

Bukan itu saja visi dan misi pasangan SINERGI yakni akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tentunya SDM yang kompetitif merupakan kunci utama.

"Keberhasilan pembangunan merupakan tantangan Kepri kedepan dan akan semakin besar, sehingga dengan kulitas pendidikan serta didukung faktor lainnya akan menjadikan masyarakat Kepri unggul dalam menghadapi berbagai tantangan sekaligus menangkap berbagai peluang yang ada di Kepri seiring perkembangan zaman," kata Soerya.

Pengembangan pendidikan juga lanjut Soerya, harus selaras dengan upaya pembentukan karakter masyarakat yang religius dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia. "Hanya dengan penanaman pendidikan keagamaan yang kuat sejak dini akan terbentuk generasi penerus bangsa yang tangguh kompetitif berakhlak dan berkarakter," ucapnya.

"Arah pembangunan ini akan difokuskan pada beberapa program prioritas seperti program pendidikan gratis, dimana seluruh biaya pendisikan SMU/SMK/SLB sederajat akan digratiskan, mulai dari seragam, buku hingga SPP, sehingga tidak ada lagi anak-anak Kepri yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan hanya karena biaya pendidikan lainnya," ujarnya.

Pasangan Ansar-Marlin

Sementara itu, pasangan Ansar-Marlin (AMAN) nomor urut 3 yang diusung Partai Golkar, Nasdem, PPP dan PAN  punya visi terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, AMAN menyusun 5 misi utama antara lain adalah percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.

 

Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas, sehat dan berdaya saing dengan berbasiskan iman dan taqwa. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, berorientasi pelayanan dan berwawasan lingkungan.

Selain itu mengembangkan dan melestarikan budaya melayu dan budaya nasional dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur antar pulau guna pengintegrasian dan percepatan pembangunan kawasan pesisir.

Pasangan AMAN juga menyinggung terkait terpuruknya kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 dan mengambil data dari BPS Provinsi Kepri dimana pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri pada triwulan kedua tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -6,66%.

"Kondisi ini sedikit lebih buruk dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang -5,32%. Dan harus kita catat bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri triwulan kedua tahun 2020 adalah yang paling terburuk di Pulau Sumatera dan sepanjang sejarah 18 tahun berdiri Provinsi Kepri," kata Ansar.

Di sisi lain dari data BPS jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri per Maret 2020 mencapai 131.966 atau 5,92%, bertambah sebanyak 4.208 orang dibandingkan data September 2019 sebesar 127.758 orang atau 5,80%.

Kemiskinan ini berpotensi bertambah seiring dengan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat PHK sebagai ekses dari pandemi Covid-19. Kondisi lain dari perekonomian kita, sepanjang tahun 2020 kegiatan UMKM, industri dan investasi di Provinsi Kepulauan Riau juga mengalami penurunan yang signifikan.

Pada sektor pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kepri sepanjang Januari sampai dengan Agustus 2020 hanya 407.406 orang atau mengalami penurunan -78,43 %, jika dibandingkan dengan data Januari sampai dengan Agustus 2019 dimana jumlah wisatawan saat itu berjumlah 1.888.910 orang.

Menurunnya kunjungan wisatawan ini, dikatakan Ansar berbanding lurus dengan penurunan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau per Februari 2020 telah mencapai angka 5,57 %.

Dimana Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kepulauan Riau ini telah berada pada urutan ke 7 dari 34 Provinsi di Indonesia serta yang paling tertinggi di Pulau Sumatera. Pasangan AMAN mengatur srategi dalam penciptaan lapangan kerja.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews