Advertorial

2 Program Apri Jadi Idola Warga Kabupaten Bintan Serta Dicontohi Kota Tanjungpinang dan Batam

2 Program Apri Jadi Idola Warga Kabupaten Bintan Serta Dicontohi Kota Tanjungpinang dan Batam

Bupati Bintan, Apri Sujadi menyerahkan 5 jenis seragam sekolah beserta tas, sepatu dan kaos kaki kepada anak-anak Bintan yang baru masuk sekolah.

Bintan - Bupati Bintan, Apri Sujadi dikenal sebagai sosok seorang pemimpin yang bersahaja. Suka belusukan ke kampung-kampung hingga menembus desa-desa untuk bersapa mesra dengan warganya.

Selain mempererat hubungan tali silaturahmi, dari belusukan itulah pria kelahiran Kijang 12 April 1977 bisa mendengarkan secara langsung aspirasi dari warganya. Masyarakat menginginkan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis tetap harus ada.

Ternyata dua program jitu dan pro masyarakat yang mulai dilaksanakan pada 2017 itu telah menjadi idola bagi warga Kabupaten Bintan sampai 2020 ini.

Karena dua pelayanan yang diberikan secara gratis itu sudah dinikmati oleh ratusan ribu warga yang berdomisili di 36 desa dan 15 keluarahan yang berada dalam 10 kecamatan.

Apri Sujadi membenarkan, program pendidikan dan kesehatan gratis masih menjadi idola bagi masyarakat Bintan. Hal diketahuinya ketika dirinya menemui masyarakat di kampung-kampung dan desa-desa. Bahkan dua program ini telah mendapat sambutan yang baik di tengah masyarakat.

"Sering kita bertanya ke masyarakat, terkait kepuasan program-pogram yang kita jalankan. Program pendidikan dan kesehatan gratis yang menjadi idola untuk dilanjutkan ke depannya," kata Apri.

Apri bercerita ide lahirnya program itu sudah ada sejak dirinya menjadi Anggota DPRD Bintan sekaligus menjabat Wakil Ketua DPRD Bintan. Ketika itu dia sering didatangi warga untuk diminta pertolongan terkhususnya warga yang sakit. Mereka minta dapat dibantu biaya berobat.

Dengan seringnya dia menghadapi keluhan-keluhan warga yang sakit. Sehingga tercetuslah ide program berobat gratis tersebut.

“Keluhan ini hampir setiap bulan saya temukan, dari tahun ke tahun selalu menghadapi seperti ini, problem warga inilah menjadi inspirasi saya untuk merancang beberapa program kesehatan yang berkeadilan dan dapat dirasakan langsung oleh warga. Dan ini harus selesai di Institusi kesehatan melalui kebijakan politik," jelasnya.

Begitu juga dengan pendidikan, banyak warga yang mengeluhkan biaya membeli seragam sekolah untuk anaknya yang baru masuk sekolah. Kemudian juga terkait transportasi menuju ke sekolah maupun pulang sekolah. Baik transportasi laut dan darat.

Warga Kabupaten Bintan mengucapkan terimakasih atas kepedulian Bupati Bintan, Apri Sujadi terhadap kesehatan warganya.

Dengan keluhan itu pihaknya mengeluarkan kebijakan seragam dan transportasi gratis untuk anak-anak Kabupaten Bintan yang bersekolah.

"Untuk seragam sekolah lima jenis kita berikan secara gratis. Begitu juga tas, sepatu dan kaos kaki lalu untuk melayani pergi dan pulang sekolah juga disediakan bus sekolah," sebutnya.

*) Capai Rp 500 Miliar Lebih Dikucurkan Untuk Melayani Kesehatan Gratis Warga Bintan

Selama 4 tahun diluncurkan, program kesehatan atau berobat gratis sentuh 212.333 jiwa masyarakat Kabupaten Bintan. Program berobat gratis di Puskesmas dengan menunjukan identitas kependudukan atau KTP bagi masyarakat Kabupaten Bintan itu dapat dinikmati di RSUD Bintan, Kijang dan 15 puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan.

"Data yang kita rekap kunjungan per Agustus 2020 sebanyak 66.828 jiwa di seluruh puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan dr Gama AF Isnaeni.

Sejak diluncurkan pada 2017, program berobat gratis mendapat respon yang baik bagi masyarakat Bintan. Bedasarkan data yang tercatat terhitung 2017, warga yang berobat gratis di seluruh puskesmas mencapai 51.264 jiwa. Lalu 2018 mencapai 53.730 jiwa dan 2019 mencapai 40.511 jiwa. Sedangkan 2020 per Agustus 2020 mencapai 66.828 jiwa.

Program berobat gratis di puskesmas menyasar kepada masyarakat Kabupaten Bintan yang kurang mampu dan atau belum tercover kartu BPJS. Hal ini juga bertujuan meringankan beban masyarakat di bidang kesehatan.Program ini juga merupakan salah satu program unggulan Pemkab Bintan, dimana masyarakat bisa berobat tanpa harus merogoh kocek sedikitpun.

Pasien yang berobat menggunakan program ini juga memiliki keunggulan bila berobat dari puskesmas kemudian harus dirujuk ke RSUD. Maka pemerintah daerah juga akan memfasilitasi untuk pengurusan Kartu BPJS hingga mendapatkan perawatan gratis rawat inap di kelas tiga.

"Antusiasme masyarakat terhadap program berobat gratis di puskesmas bahkan rumah sakit sangat tinggi. Pemerintah daerah mencoba membuat program yang dapat menyentuh, bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.

Selama 4 tahun itu juga Pemkab Bintan telah mengalokasikan anggaran di bidang kesehatan setidaknya Rp 500 miliar lebih. Bahkan juga telah mengcover alokasi anggaran sebanyak Rp 12 miliar lebih bagi membantu 49.728  masyarakat yang tidak mampu membayar BPJS.

*) Bidang Pendidikan Telah Dikucurkan Rp 990 Miliar Lebih

Untuk bidang pendidikan, selama 4 tahun, telah dikucurkan anggaran sebesar Rp 990 miliar lebih. Dimana setidaknya sudah merehabilitasi sebanyak 252 ruangan kelas SD dan SMP.

Selain itu juga program seragam gratis, setidaknya sudah memberikan 21.000 seragam gratis bagi murid baru. Baik yang masuk ke jenjang SD maupun SMP. Kemudian juga telah menyediakan sarana bus dan pompong gratis bagi pelajar serta melengkapi infrastruktur sekolah dimana hingga saat ini 35 sekolah setidaknya telah mampu melaksanakan ujian PPDB secara online.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir mengatakan, Bintan merupakan daerah di Kepri yang pertama kali memberikan bantuan seragam sekolah gratis. Kebijakan ini pula diikuti oleh Pemko Tanjungpinang dan Pemko Batam.

Bupati Bintan, Apri Sujadi didampingi Kepala Disdik Bintan, Tamsir meninjau pembangunan Ruang Kelas Belajar yang baru di salah satu SD di Bintan.

"Selain itu, program ini mampu meredusir atau mengurangi pikiran orang tua di pesisir, bahwa sekolah tidak penting," ujarnya.

Sebelumnya, kata Tamsir, pola pikir orang tua yang dahulunya menjadikan anak-anaknya di usia sekolah sebagai nelayan pun kini sudah berubah semenjak Bupati Bintan dipimpin Apri Sujadi. Mereka sekarang sudah mendorong anaknya masuk sekolah. Sehingga Bintan bisa menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun

“Hingga saat ini, gagasan Pak Apri mendapatkan respon positif dari pihak sekolah dan masyarakat. Khususnya program pendidikan gratis,” sebutnya.

Bagi mahasiswa tidak mampu, hingga kurun waktu 4 tahun, setidaknya sebanyak 351 mahasiswa telah menerima beasiswa.

Padahal banyak terbentur aturan dan kewenangan ketika akan menyalurkan bantuan, khususnya bagi tingkat SMA dan Perguruan Tinggi yang mana kewenangannya ada di Provinsi Kepri.

"Namun, bagaimanapun selama 4 tahun ini kita tetap berusaha, dan alhamdulillah tercatat 351 mahasiswa yang sudah mendapatkan bantuan dari Pemkab Bintan, kita harapkan tahun 2020 dapat terus berlanjut,” tutupnya. (Advetorial)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews