Kisah Giuseppe Mastini, Narapidana Pembunuh yang 4 Kali Kabur dari Penjara

Kisah Giuseppe Mastini, Narapidana Pembunuh yang 4 Kali Kabur dari Penjara

Sosok Giueseppe Mastini yang empat kali kabur dari penjara. Foto diambil pada tahun 1989. (Foto: TG2 via The Guardian)

Sardinia - Aksi kabur dari penjara atau prison break adalah sesuatu yang spesial. Butuh keberanian dan kecerdikan untuk menembus keluar tembok penjara.

Seorang narapidana yang kabur, kemudian tertangkap kembali merupakan hal yang biasa. Namun bagaimana dengan narapidana yang berulang kali lolos dari sebuah penjara dengan penjagaan super ketat?

Inilah yang terjadi dengan seorang Giuseppe Mastini (60). Narapidana kasus pembunuhan asal Italia ini berhasil dari kabur dari penjara untuk keempat kalinya. 

Dikutip Batamnews dari The Guardian, Mastini dilaporkan kabur pada Minggu (6/9/2020) lalu. Narapidana yang merupakan pembunuh bayaran ini berhasil menyelinap keluar dari penjara dengan keamanan tinggi di Sassari, Sardinia. 

Perburuan polisi Italia kini tengah berlangsung dan belum membuahkan hasil.

Dari catatan kriminal yang dilansir kepolisian Italia, Mastini sudah beraksi sejak dekade 70-an dan 80-an. Pria kelahiran Bergamo itu terlibat berbagai kejahatan termasuk pembunuhan, penculikan dan perampokan.

Dia juga sempat diselidiki karena terlibat dalam kematian sutradara film Italia Pier Paolo Pasolini pada 1975. Namun Mastini membantah keterlibatannya.

Mastini yang berjuluk Johnny lo Zingaro (Johnny the Gypsy) ini, pertama kali menjagal orang pada usia 15 tahun. Korbannya adalah seorang operator trem.

Dia kemudian dijebloskan ke penjara. Namun pada 1987, dia kabur saat mendapatkan kesempatan keluar penjara sehari. 

Selama berminggu-minggu kabur, Mastini kembali menebar teror dengan merampok dan membunuh. Namun kemudian, dia berhasil ditangkap dan kembali menghuni jeruji besi.

Vincenzo Chianese, presiden serikat Polizia Equilibrio e Sicurezza, mengungkapkan 27 tahun kemudian, Mastini kembali berulah. 

Pria itu memanfaatkan izin pembebasan sehari dan kemudian melarikan diri. Butuh waktu beberapa minggu bagi polisi untuk meringkus Mastini.

Tiga tahun berselang, tepatnya di 2017, Mastini kembali mendapatkan izin pembebasan kala menghuni penjara Fossano di Piedmont, Italia utara.

Lagi-lagi, dia kabur. Uniknya, dia memanfaatkan momen itu untuk menonton konser grup musik The Prodigy di Roma. Dia kembali tertangkap.

Polisi pun geram dengan kaburnya Mastini untuk kali keempat. Hal itu dianggap merusak kredibilitas negara.

Chianese meminta UU yang memungkinkan orang, yang seharusnya tidak diizinkan meninggalkan penjara, untuk melakukannya, harus benar-benar diubah agar peristiwa yang dilakukan Mastini tidak terulang dan menginspirasi narapidana lain untuk berbuat serupa.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews