Hebat! Masyarakat Adat Amazon di Brasil Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Corona

Hebat! Masyarakat Adat Amazon di Brasil Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Corona

Ilustrasi masyarakat adat di Brasil. (Foto: Pinterest)

Sao Paulo - Organisasi adat dan lingkungan di Brasil meluncurkan aplikasi yang berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat adat tentang penyebaran pandemi virus corona di tanah mereka.

"Aplikasi memetakan dan secara berkala memperbarui situasi terkait pandemi di kota-kota dalam radius 100 kilometer dari tanah adat," kata Koordinasi Organisasi Adat Amazon Brasil (COIAB) dan Amazon Environmental Research Institute (IPAM) dalam sebuah pertemuan bersama, dikutip Batamnews dari Channel News Asia, Sabtu (5/9/2020).

Aplikasi yang disebut "Covid-19 Indigenous Alert" itu bertujuan untuk membantu masyarakat adat mengidentifikasi daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi.

Disediakan gratis di sistem Android, aplikasi ini menggunakan data dari kementerian kesehatan Brasil. Orang-orang yang bekerja di sistem kesehatan ini berasal dari masyarakat adat, pemimpin dari organisasi masyarakat adat, dan jaringan COIAB.

"Kumpulan informasi ini, serta mengarahkan strategi dan tindakan kami untuk memerangi Covid-19, telah mengungkap kurangnya pemberitahuan dari otoritas publik dan cara serius di mana virus baru memengaruhi kami," kata Mario Nicacio Wapichana, wakil direktur COIAB.

Di antara 900.000 penduduk asli, ada 30.000 infeksi dan 785 kematian, menurut The Articulation of Indigenous Peoples of Brazil (APIB.)

"Penduduk aslif sangat rentan terhadap virus corona baru, dengan tingkat kejadian 249 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional dan angka kematian 224 persen lebih tinggi, menurut analisis kasus yang terdaftar hingga 28 Agustus," kata COIAB.

Jaringan itu mengatakan tingkat kekebalan yang rendah, invasi tanah adat oleh orang luar, masuknya patogen asing dan sistem kesehatan yang lemah "adalah beberapa motif di balik angka yang mengkhawatirkan itu."

Beberapa pemimpin adat terkenal telah meninggal karena Covid-19.

Namun, sebelumnya pada hari Jumat, kepala ikonik berusia 90 tahun Raoni Metuktire, salah satu pelindung paling terkenal dari hutan hujan Amazon, dipulangkan dari rumah sakit setelah seminggu dirawat.

Pemimpin suku Kayapo, yang terkenal dengan hiasan kepala bulu berwarna-warni dan cakram besar yang disisipkan di bibir bawahnya, telah kembali ke wilayahnya di Taman Nasional Xingu, di barat tengah Brasil.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews