Bill Gates: Kematian Imbas Malaria Bisa Meroket Kala Covid-19

 Bill Gates: Kematian Imbas Malaria Bisa Meroket Kala Covid-19

Bill Gates. (Foto: AFP)

Jakarta -  Pendiri Microsoft, Bill Gates menyatakan penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk terus berlangsung meski terjadi pandemi virus corona Covid-19. Dia mengatakan nyamuk jauh lebih mematikan daripada hiu terbesar sekalipun.

Gates mengeluarkan peringatan itu setelah Discovery Channel selesai menayangkan film Shark Week. Lewat blog pribadinya, dia juga mendeklarasikan Mosquito Week seraya mengunggah sejumlah video dan artikel terkait nyamuk.

Melansir CNET, Gates menuturkan sebagian besar kematian akibat malaria terjadi di negara-negara termiskin di dunia. Situasi pandemi Covid-19 juga sangat mengganggu pencegahan dan pengobatan malaria, sehingga kematian dapat meroket jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Nyamuk tidak mempraktikkan jarak sosial. Mereka juga tidak memakai masker. Saat Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, penting untuk diingat bahwa hewan paling mematikan di dunia belum berhenti selama pandemi ini," ujar Gates.

Gates melalui Bill and Melinda Gates Foundation memang sejak lama menaruh perhatian pada malaria. Lewat sejumlah strartegi, dia berupaya memberantas penyakit mematikan tersebut.

Mosqueto Week ala Gates tidak seperti seperti Shark Week buatan Discovery Channel yang menampilkan pertarungan antara Mike Tyson melawan 'hiu'. Gates hanya mengunggah video nyamuk membentuk sosok mengerikan yang dan banyak artikel yang merinci tantangan dan kesuksesan perang melawan penyakit malaria.

Dalam blog resminya, Gates mengatakan lockdown dan social distancing telah mempersulit petugas kesehatan untuk memberikan pencegahan dan pengobatan malaria.

Pasokan alat-alat penting malaria, seperti kelambu, obat anti-malaria, dan tes diagnostik cepat yang telah berperan dalam mengurangi kematian akibat malaria hingga lebih dari setengahnya sejak tahun 2000 juga terganggu akibat pandemi Covid-19.

Gates berkata selama wabah Ebola di Afrika Barat, penyakit endemik seperti malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS menyebabkan lebih banyak kematian daripada Ebola itu sendiri karena epidemi tersebut mengganggu sistem perawatan kesehatan setempat.

Gates menyatakan tidak ada pilihan antara menyelamatkan nyawa dari Covid-19 atau menyelamatkan nyawa dari malaria. Dunia harus memungkinkan negara-negara miskin melakukan keduanya.

Untuk malaria, Gates mengimbau untuk melanjutkan kampanye memberikan kelambu berinsektisida tahan lama, mengendalikan populasi nyamuk dengan penyemprotan di dalam ruangan, dan memberikan pengobatan preventif untuk ibu hamil dan anak-anak di komunitas berisiko tinggi.

Pada saat yang sama, petugas kesehatan harus memberikan layanan ini tanpa membuat komunitas mereka berisiko terkena virus corona.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews