Dituding Rendahkan Suku Melayu, Aziz Martindaz Minta Maaf

Dituding Rendahkan Suku Melayu, Aziz Martindaz Minta Maaf

Aziz Martindaz membacakan pernyataan permohonan maafnya di Setretariat LAM Kabupaten Lingga (Foto:ist)

Lingga - Wakil Ketua I DPRD Lingga, Kepulauan Riau, Aziz Martindaz, meminta maaf kepada seluruh masyarakat suku Melayu khususnya dan Kabupaten Lingga umumnya terkait postingannya di media sosial facebook, Jumat (10/7/2020) lalu, yang sempat memancing emosi.

Pasalnya, postingan Aziz tersebut dianggap mengandung dugaan pencemaran nama baik Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Padahal, ia mengaku maksud dari kata-kata yang ia posting bukan lah untuk menghina atau bahkan merendahkan suku Melayu.

"Slogan Melayu Tahan Lapar. Padahal Melayu Lah Kelaparan. Percaye Tak Percaye Sudah," begitu lah bunyi postingan facebook Aziz Martindaz yang dikomentari lebih dari 200 kali tersebut.

Tak ingin memperkeruh suasana, Politisi Partai Golkar Kabupaten Lingga ini pun menyampaikan permohonan maaf resmi dengan mendatangi Setretariat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, di Daik, Minggu (19/7/2020). Kedatangan beliau disambut langsung Ketua LAM Kabupaten Lingga, Datok Muhammad Ishak.

Pada kesempatan tersebut, Aziz membacakan surat pernyataan permintaan maaf yang ia buat. Bahkan surat tersebut ditandatangi langsung olehnya di atas materai.

Surat pernyataan permohonan maaf yang dibuat Aziz Martindaz (Foto:screnshoot file pdf)

"Ungkapan itu (Melayu Lah Kelaparan) semata-semata untuk kiasan dari persoalan lambatnya pemerintah baik itu Provinsi Kepri maupun Kabupaten Lingga dalam menyelesaikan penyaluran bantuan Covid-19 yang bersumber dari APBD Kepri. Hal ini terlihat dari kesiapan pemerintah dalam pendataan yang begitu lambat, padahal sudah begitu lama bantuan itu berada di Kabupaten Lingga," tulis Aziz dalam surat pernyataan tersebut.

Lanjutnya, masyarakat Kabupaten Lingga yang umumnya masyarakat Melayu maupun perangkat pemerintahan di bawahnya selalu bertanya kepada dirinya selaku Anggota DPRD Lingga dengan pemikiran resah dan gelisah serta penuh harap menunggu bantuan yang tak kunjung tiba.

Kata Aziz lagi, dari sisi politik tentu berbagai persepsi yang muncul, apalagi sekarang ini berhubungan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Bisa saja jika ini dibiarkan akan menjadi politisasi bantuan, terutama bagi petahana yang memang dimungkinkan punya peluang untuk melakukan hal tersebut.

"Oleh karena itu, sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Melayu yang berbilang pandangan dan sangkaan bahwa saya sengaja ingin mempermalukan bangsa sendiri, karena kita semua, terutama saya punya jati diri `Berpancang Amanah Bersauh Marwah` dan `Raja Alim Raja Di Sembah, Raja Zalim Raja Di Sanggah`," sebutnya.

"Pernyataan ini saya ucapkan secara sadar dan tidak siapapun yang menyuruh dan memaksa, melainkan atas keinginan sendiri dari hati yang tulus dan ikhlas untuk menghindari berbilang persepsi dari tujuan status facebook saya yang sebenarnya," pungkas Aziz.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews