5 Manfaat Tempe, Diantaranya Bisa Mengurangi Stres

5 Manfaat Tempe, Diantaranya Bisa Mengurangi Stres

Ilustrasi

Jakarta - Tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai hari tempe sedunia. Tempe merupakan makanan Indonesia dan berbahan dasar kedelai.

Tempe terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi atau dipecah oleh mikroorganisme. Selain kedelai, tempe juga dapat dibuat dari varietas kacang lainnya, gandum atau campuran kedelai dan gandum.

Tempe memiliki tekstur kering dan keras tetapi kenyal. Dapat digoreng dikukus, ditumis, atau dipanggang.

Sama seperti sumber protein tanpa daging lainnya, seperti tahu tempe terkenal di kalangan vegan dan vegetarian karena gizinya. Tempe memiliki banyak gizi seperti protein, vitamin, dan mineral tetapi rendah sodium dan karbohidrat.

Berikut manfaat tempe dilansir dari healthline:

1. Membantu Pencernaan dan Mengurangi Peradangan

Tempe mengandung prebiotik, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan berpotensi mengurangi peradangan. Fermentasi adalah proses yang melibatkan pemecahan gula oleh bakteri dan ragi. Melalui fermentasi, asam fitat yang ditemukan dalam kedelai dipecah, lalu membantu meningkatkan pencernaan dan penyerapan.

Makanan fermentasi yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung probiotik, yang merupakan bakteri menguntungkan yang dapat memberikan manfaat kesehatan saat dimakan.

Namun, tempe tampaknya kaya akan prebiotik-jenis serat yang meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan Anda. Studi telah menemukan bahwa prebiotik meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar. Ini termasuk butyrate yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar Anda.

 

2. Tinggi Protein

Tempe mengandung banyak protein. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat menstimulasi termogenesis, yang mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh Anda membakar lebih banyak kalori setelah setiap kali makan.

Diet tinggi protein pada tempe dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar. Satu studi menemukan bahwa makanan ringan kedelai protein tinggi memberikan rasa kenyang dibandingkan dengan makanan ringan tinggi lemak.

3. Mengurangi Kolesterol

Tempe secara tradisional dibuat dari kedelai, yang mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon. Isoflavon kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.

Satu ulasan mengamati 11 studi dan menemukan bahwa isoflavon kedelai mampu secara signifikan menurunkan kolesterol total dan LDL. Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. 42 peserta diberi diet yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama periode enam minggu.

Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) 5,7% dan kolesterol total 4,4%. Ini juga menurunkan trigliserida sebesar 13,3% (21 Sumber terpercaya).

4. Mengurangi Stres

Studi menunjukkan bahwa isoflavon kedelai juga memiliki sifat antioksidan dan dapat mengurangi stres oksidatif. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, atom yang sangat tidak stabil, dan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.

Akumulasi radikal bebas berbahaya telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh. Studi lain telah menemukan bahwa suplemen dengan isoflavon kedelai memiliki efek yang menguntungkan pada beberapa penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.

 

5. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Tempe adalah sumber kalsium yang baik dan mineral yang bertanggung jawab menjaga tulang kuat dan padat. Asupan kalsium yang memadai dapat mencegah perkembangan osteoporosis, suatu kondisi yang berhubungan dengan keropos tulang.

Walaupun produk susu adalah sumber kalsium yang paling umum, penelitian menunjukkan bahwa kalsium dalam tempe diserap sebaik kalsium dalam susu. Sehingga menjadikan tempe pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan asupan kalsium.

Namun beberapa orang mempertimbangkan untuk membatasi asupan tempe mereka. Mereka yang alergi kedelai harus menghindari tempe sama sekali. Makan tempe dapat memicu respons alergi bagi mereka yang alergi terhadap kedelai, yang dapat mencakup gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan atau kesulitan bernapas.

Selain itu, kedelai dianggap sebagai goitrogen, suatu zat yang dapat mengganggu fungsi tiroid. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa asupan kedelai memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada fungsi tiroid, namun mereka yang mengalami gangguan fungsi tiroid membatasi mengonsumsi tempe.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews