Batam - Melonjaknya tagihan listrik membuat warga Kota Batam, Kepulauan Riau menjerit. Pemerintah Kota Batam memanggil manajemen PLN Batam menyikapi hal ini.

Rapat terbatas tersebut berlangsung di Kantor Wali Kota Batam, Sabtu (6/6/2020). Dari pemerintah kota diwakili Sekretaris Daerah Jefridin. Sementara, dua petinggi PLN Batam yakni Direktur Operasi Awaluddin Hafid dan Direktur Bisnis Buyung Abdul Jalal memenuhi undangan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Jefridin menyampaikan keluhan masyarakat Batam atas lonjakan tagihan listrik, khususnya yang dialami oleh pelanggan rumah tangga. 

"Pemko mengadakan rapat untuk meminta solusi. Memang kenaikan disebabkan kumulatif kurang bayar selama ini mulai Januari. Apalagi selama Covid ini, mereka (petugas PLN Batam) tidak langsung datang ke lapangan untuk mengecek meteran. Sekarang dikumpulkan itu dapatlah yang besar itu," kata Jefridin kepada Batamnews.

Secara tegas, Pemko Batam meminta manajemen anak perusahaan PLN Persero itu selektif dan bijaksana dalam membuat kebijakan. Mengingat, pandemi Corona sangat berdampak terhadap beban ekonomi maupun psikologis masyarakat Kota Batam. 

"Saya mewakili pak wali menyampaikan agar tagihan tetap ditagihkan tapi jangan sekaligus penarikannya. Itu solusi dari pak wali dan itu juga yang diinginkan Pemko Batam, karena tagihan sekaligus mungkin memberatkan masyarakat," ujar Jefridin. 

Pemko Batam juga meminta PLN Batam untuk tidak memberikan sanksi yang berat kepada pelanggan apalagi dengan pemutusan. 

Namun Jefridin mengungkapkan pertemuan hari ini baru menyampaikan keluhan masyarakat belum menemukan kesepakatan. 
 
"Disetujui tidaknya belum tahu, karena kebijakan tetap ada di PLN  Tadi bentuknya baru menyampaikan aspirasi masyarakat, terhadap keluhan yang dialami dan menyampaikan solusi yang diajukan oleh pak wali," ungkapnya.