Pakar Ini Sebut Virus Corona Pertama Kali Mewabah di AS, Bukan China

Pakar Ini Sebut Virus Corona Pertama Kali Mewabah di AS, Bukan China

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Jakarta - Pakar penyakit menular di China klaim virus Corona lebih dulu mewabah di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) sebelum dilaporkan pertama kali di Wuhan. Zhong Nanshan, ilmuwan yang sebelumnya berhasil menangani epidemi SARS kini menasehati pemerintah China yang mendapat banyak kritik dalam penanganan wabah Corona.

Dikutip dari Daily Star, saat ini banyak orang meyakini virus Corona Covid-19 berasal dari Wuhan. Dicurigai berasal dari pasar makanan Wuhan, dan kelelawar menjadi inang asli virus yang disebut telah menginfeksi hewan lain di pasar Wuhan.

Namun Zhong mengatakan kepada South China Morning Post kalau wabah Corona sudah terjadi sejak November lalu. Ia menegaskan bukan berasal dari Wuhan.

"Itu terjadi pada bulan November di Amerika Serikat (AS) dan juga di Perancis dan Italia, jadi itu adalah masalah dunia bahwa virus itu mungkin sudah ada jauh sebelum dilaporkan di China," ujar Zhong.

Meski begitu hingga saat ini belum ada bukti bahwa virus Corona ada di Amerika Serikat pada bulan November. Kasus Corona yang pertama kali dikonfirmasi di negara tersebut terjadi pada 21 Januari di wilayah Washington.

Para peneliti Prancis sebelumnya menemukan kasus pada 16 November dan 18 November di mana pasien memiliki gejala yang mengarah pada virus Corona. Michel Schmitt dari Rumah Sakit Albert Schweitzer di Colmar, Perancis, memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan awal dari hasilnya.

"Ini cocok dengan pola yang kita lihat dengan virus Corona, terutama infeksi virus Corona awal di mana Anda melihat beberapa kelainan di beberapa bagian paru-paru tetapi tidak kelainan di mana-mana," jelas Michael pada NBC News.

Maret lalu, Reuters melaporkan bahwa para ilmuwan Italia sedang memeriksa apakah jumlah kasus pneumonia dan flu lebih tinggi dari biasanya pada tahun 2019. Adriano Decarli, seorang ahli epidemiologi dan profesor statistik medis di University of Milan, mengatakan telah terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia dan flu di wilayah Milan dan Lodi antara Oktober dan Desember tahun lalu.

Zhong juga mengecam tuduhan bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan. "Setelah AS membuat tuduhan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok dan Komisi Kesehatan Nasional mengirim tim khusus untuk menyelidiki Institut Virologi Wuhan selama dua minggu," kata Zhong.

"Para penyelidik menemukan tidak ada yang dapat menunjukkan (virus Corona) diproduksi oleh laboratorium," tegas Zhong.

"Ini adalah proses evolusi dan itu bisa terjadi di mana saja. Data menunjukkan hal itu terjadi di China, Prancis, dan Amerika Serikat. Kita benar-benar perlu mencari tahu bagaimana ini terjadi," Tutup Zhong.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews