Ahli Sebut Berkumur Air Garam Bisa Bantu Atasi Virus Corona

Ahli Sebut Berkumur Air Garam Bisa Bantu Atasi Virus Corona

Ahli sebut pengobatan dengan air garam bisa mengurangi durasi infeksi saluran pernapasan karena virus Corona (Foto:ist)

Jakarta - Ahli virologi dari Edinburgh University menemukan bahwa ada perawatan sederhana yang bisa membantu mengatasi pasien yang dinyatakan positif virus Corona. Tim medis pun saat ini terus mendesak agar cara ini bisa diuji coba untuk membuktikannya.

"Upaya ini nampaknya efektif dalam mengurangi gejala dan lamanya penyakit ini," tulis Dr Sandeep Ramalingam, salah satu tim peneliti dalam Journal of Global Health.

Namun, menurut konsultan virologi di Royal Infirmary of Edinburgh, hal ini perlu diteliti lebih dalam dalam lagi untuk membuktikan kebenarannya. Menurut mereka, cara ini masih tidak jelas apakah hanya dengan berkumur atau mengirigasi hidung dengan air garam bisa efektif mengatasi Covid-19.

Akhirnya upaya ini dibuktikan dalam studi yang melibatkan 66 pasien dengan infeksi hidung dan tenggorokan di Rumah Sakit Royal dan Rumah Sakit Umum Barat di Edinburgh.

Dalam percobaannya, dokter meminta 32 pasien mengirigasi hidung dan berkumur dengan air garam 12 kali dalam sehari. Sedangkan 34 pasien lainnya hanya melanjutkan perawatan rutinnya saja.

Saat swab hidung dilakukan kembali, menemukan bahwa pengobatan dengan air garam bisa mengurangi durasi infeksi saluran pernapasan karena virus Corona, dalam waktu rata-rata dua setengah hari.

"Dengan demikian, mungkin cara ini menawarkan upaya yang aman, efektif, dan terukur pada mereka yang terinfeksi Covid-19," kata Dr Ramalingam yang dikutip dari The Sun, Rabu (20/5/2020).

Sebelumnya, laporan serupa yang menyebut cairan obat kumur juga bisa berpotensi menghancurkan virus Corona sebelum menginfeksi sel manusia. Saat ini pun para ilmuwan menyerukan studi lebih lanjut untuk membuktikannya, tapi hal ini dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Tidak ada bukti bahwa menggunakan obat kumur akan melindungi Anda dari infeksi virus corona baru," bantah WHO beberapa waktu lalu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews