Air Zamzam, Khasiat dan Kandungan Secara Ilmiah

Air Zamzam, Khasiat dan Kandungan Secara Ilmiah

Peziarah membawa air zamzam (Foto: AFP)

Batam - Kisah ajaib air Zamzam sudah masyhur sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Hal ini membuat sumur Zamzam yang terletak di lembah gurun pasir di Mekah itu menjadi ternama.

Kisah sumur Zamzam sendiri telah tertulis diberbagai kitab suci, mulai dari Taurat, Alkitab, hingga Alquran. Air Zamzam dalam sejarah singkatnya bermula dari kegelisahan Siti Hajar bersama putranya, Ismail, yang ditinggal Nabi Ibrahim di wilayah gurun yang kering dan tandus.

Cerita tersebut salah satunya diabadikan dalam Alquran. Siti Hajar, kala itu, berlari ke Bukit Marwah dan Shafa untuk mencari air dan makanan. Namun mukjizat pun terjadi saat putranya Ismail yang terus menangis dan mengentak-entakkan kakinya ke tanah.

Ternyata, entakan kaki Ismail berhasil mengeluarkan air yang berlimpah. Siti Hajar pun kemudian berkata, 'Zamzam' yang artinya berkumpullah. Hingga akhirnya air berkumpul dan dinamakan Zamzam.


Khasiat Zamzam

 

Air ini disucikan umat Muslim dan dipercaya bisa memberi pengobatan. Berdasarkan beberapa penelitian, air ini disebut efektif mengobati kanker dan menghambat pertumbuhan tumor.

Sebab, air zamzam disebut memiliki sifat oncolytic (sifat pencegahan dan penumpasan sel kanker) yang unik. Sebab, air zamzam memiliki faktor nekrosis antitumor yang kuat (TNFα) dan efek pada interleukin I (IL1).

Zamzam pun memiliki efek antiinflamasi yang kuat, sehingga mampu mengurangi peradangan, meredakan nyeri dan menurunkan demam. 

Selain itu, air ini juga diteliti mampu memberikan perlindungan beberapa penyakit seperti seperti katarak kongenital, masalah nefrogenik, dan diabetes.

Air Zamzam disebut berbeda dengan air alami lainnya. Perbedaan ini terkait dengan kandungan mineral dan radiologi air tersebut.


Kandungan Zamzam

 

Banyak ilmuwan berpendapat bahwa campuran kandaungan air Zamzam yang khas ini membuat air Zamzam lebih sehat. Berdasarkan penelitian, kualitas air Zamzam pun tidak berubah setelah disimpan selama dua tahun. Peneliti membuktikan kalau mikroba tidak tumbuh pada air yang ada di sumur Zamzam.

Berdasarkan penelitian dari Naeem dan Alsanussi pada 1983, menemunkan 34 elemen yang terkandung pada air Zamzam. Kandungan kalsium (Ca), magnesium (Mg), sodium (Na), dan klorida (Cl) pada air ini lebih tinggi dari air biasa.

Sementara elemen antimony (Sb), beryllium (Be), bismuth (Bi), bromine (Br), kobalt (Co), iodine (I), dan molybdenum (Mo) kurang dari 0,01 ppm. Hanya sedikit jejak kromium (Cr), mangaan (Mn), dan titanium (Ti) yang terdeteksi di air Zamzam.

Penelitian menunjukkan karakteristik radiologis air Zamzam yang dinyatakan sebagai seri 238U (uranium) (226Ra dan 214Bi), seri 232Th (thorium) (228Ra (radium), 228Ac (actinium), dan (titanium) 208Ti) dan juga dalam akumulasi hingga 40K (kalium) ) dan 137Cs (cesium).

Hasil studi hidrokimia pada air Zamzam juga menunjukkan kalau air ini mengandung natrium klorida yang berasal dari meteoritik.

Penelitian berbeda pada Februari 2012 meneliti soal kadar racun pada air Zamzam. Penelitian ini muncul setelah muncul polemik soal kadar racun yang terkandung pada air Zamzam.

Sebab, air ini memang mengandung arsenik (As), kadmium (Cd), timbal (Pb), dan selenium (Se) yang dianggap berbahaya bagi tubuh.  

WHO memang mengklasifikasikan arsenik sebagai bahan beracun bagi tubuh. Namun, beberapa tipe arsenik juga bisa digunakan sebagai obat. Penelitian dari Alfadul and Khan pun menyebut kadar racun ini ada di bawah ambang berbahaya bagi tubuh, seperti dikutip Tandfonline.

Penelitian yang diterbitkan dari Jurnal Chemosphere itu menunjukkan kandungan alkali dari Arsenik dan Lithium pada air Zamzam yang dianggap berbahaya bagi tubuh itu malah kemungkinan menjadi kunci sumber penyembuhan dari air yang disucikan umat Muslim ini, seperti dilansir dari ScienceDirect.  

Peneliti menelisik 30 contoh air Zamzam yang dikumpulkan dari para peziarah di beberapa negara. Sebanyak 10 sampel dari peziarah Jerman yang diambil pada 2007, 10 sampel dari Frankfurt dan Berlin pada 2011, dan 10 sampel dari Mekah pada 2011.

Air Zamzam sendiri mengandung alkaline dengan kadar PH 8 serta rata-rata mengandung Lithium sebesar 15 μg L−1. Rata-rata kandungan Arsenik (27 μg L−1) dan NO3 (150 mg L−1) pada air ini tiga kali lebih tinggi dari standar WHO. Sementara kandungan Kalsium (95 mg L−1) dan Potassium (50 mg L−1).

Jurnal ini menyebut Lantaran ini adalah penelitian pertama tentang kandungan racun pada air Zamzam di dunia, peneliti menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut soal kandungan air ini ke depan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews