BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Website www.revolusimental.go.id yang diluncurkan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjadi buah bibir di dunia maya. Hal itu dikarenakan biaya pembuatan website yang terlampau mahal yakni Rp 140 miliar di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit. Parahnya, baru sepekan diluncurkan, website ini sudah down.
 
Menanggapi itu, pengamat telekomunikasi Indonesia Heru Sutadi mengatakan, website tidak bisa diakses tersebut dipengaruhi beberapa hal, bisa disebabkan karena server atau mungkin juga karena jaringan tidak bagus. Mungkin juga hosting-an atau server bersama-sama, sehingga tidak siap menerima pengakses banyak.

"Tidak bisa diakses itu banyak kemungkinan, katakanlah server tidak siap, tidak berkualitas. Bisa juga karena 240 juta masyarakat Indonesia mengakses secara bersamaan. Kemudian kemungkinan tidak bisanya diakses juga karena host-ing bersamaan," kata Heru Sutadi, Rabu (26/8/2015) dilansir okezone.

"Harga Rp 140 miliar untuk desain sebuah website itu mahal bahkan tidak masuk logika. Akan tetapi terkadang dalam pembuatan website itu di dalamnya ada penyediaan infrastuktur, perangkat, dan segala macam, jadi harus diinvestigasi, apakah murni pembuatan website atau pembuatan website plus-plus," kata Heru Sutadi.

Banyak pihak yang mempertanyakan harga pembuatan website tersebut. Bahkan dalam berita sebelumnya anggota Komisi I DPR Elnino M. Husein Mohi juga merasa kaget akan dana yang digelontorkan pemerintah tersebut.

Kendati demikian, harga tersebut bisa masuk akal jika adanya pembangunan infrastruktur. Heru juga menjelaskan yang dimaksud dengan pembangunan infrastruktur itu artinya dia menyediakan fiber optic yang bisa menghubungkan seluruh provinsi atau seluruh kementerian, atau pembelian server berkapasitas sangat besar.
 
Seperti diketahui, Kemenko PMK membuat www.revolusimental.go.id untuk diisikan konten seperti perangkat hokum, model-model keteladanan, informasi-informasi revolusi mental, pendapat masyarakat, dan statemen tokoh nasional.

(ind/okz/bbs)