Lingga - Warga Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, yang berada di perantauan hingga saat ini belum bisa pulang kampung akibat tidak beroperasinya kapal ferry tujuan Bunda Tanah Melayu, karena pemberlakuan blocking area oleh Pemda Lingga.

Anggota Komisi III DPRD Lingga, Anwar pun mengaku prihatin. Kata dia, sampai hari ini belum ada jawaban dari Pemda terkait rencana pemulangan perantauan ke Lingga.

"Saya berharap kepada Pemda Lingga ada respon lah, ini adalah suara hati saudara-saudara kita di peranatauan. Jangan dicuek begitu saja," kata Anwar kepada Batamnews, Rabu (29/4/2020).

Ia menjelaskan, warga Lingga di luar daerah butuh kepastian dari Pemda apakah bisa pulang atau tidak. Jika pun mereka tidak diperbolehkan pulang, setidaknya ada kebijakan yang dapat diambil untuk memperhatikan nasib mereka.

"Anggaran Covid-19 Kabupaten Lingga itu Rp 7 miliar dan ditambah lagi bantuan dari provinsi Rp 500 juta. Tapi sampai saat ini secara pribadi saya sebagai anggota dewan belum tahu persis gimana cara Pemda menggunakan anggaran tersebut," ujarnya.

Dengan demikian, Anwar pun meminta agar Pemda Lingga tidak tutup mata. Kata dia, warga Lingga di perantauan menjadi tanggungjawab bersama untuk memikirkannya, terlebih lagi pemberlakuan blocking area di Lingga dilakukan hingga 8 Juni mendatang.