Ahli Ragukan Angka Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Serikat

Ahli Ragukan Angka Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Serikat

Ilustrasi.

Texas - Angka kematian akibat Covid-19 mendekati 33.600 di AS pada Kamis (16/4/2020). Namun seorang ahli meyakini angka kematian yang sebenarnya melebihi jumlah tersebut.

Seorang ahli panel penasehat dari Centers of Disease Control (CDC) telah mengeluarkan peringatan mengerikan bahwa jumlah yang mengejutkan tersebut hanyalah sebagian kecil dari jumlah nyata yang ada.

Mark Hayward, seorang profesor sosiologi di University of Texas-Austin yang ahli dalam statistik kematian untuk CDC, percaya bahwa angka kematian virus corona di negara tersebut sangat diremehkan.

Ketidakakuratan angka-angka tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti, kekurangan staf di negara-negara tertentu menyebabkan keterlambatan dalam melaporkan angka-angka terbaru ke CDC, jumlah orang yang 'tak terhitung' dari orang yang berpotensi terinfeksi oleh penyakit ini dan juga orang telah sekarat di rumah sebelum mereka dapat dites.

"Tantangan terbesar dalam memperoleh penghitungan akurat kematian COVID-19 adalah dengan [dapat] melaksanakannya tes secara luas," Hayward menjelaskan kepada Newsweek, seperti dikutip Batamnews dari Daily Mail, Jumat (17/4/2020).

"Terdapat juga berbagai standar (dan waktu peluncuran) tes menurut negara," lanjut Hayward. 

"Skema klasifikasi penyebab kematian juga telah berkembang dan tidak selalu mudah dalam menetapkan Covid-19 sebagai penyebab kematian. Saya pikir penghalang terbesar, bagaimanapun, adalah kurangnya test," imbuh dia.

Hingga Kamis malam, 3.401.064 orang di AS telah dites virus - kurang dari satu persen dari total populasi negara tersebut.

Justru kurangnya pengujian yang meluas inilah yang membuat Hayward percaya bahwa jumlah kematian AS, yang saat ini mencapai 33.524, hanyalah gambaran kecil dari angka sebenarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews