GBI Ubah Pola Ibadah Jemaat ke Online saat Pandemi Corona

GBI Ubah Pola Ibadah Jemaat ke Online saat Pandemi Corona

Pengurus GBI Kepri menyerahkan bantuan sembako untuk jemaat gereja. (Foto: Koko/batamnews)

Batam - Badan Pekerja Daerah Kepulauan Riau Gereja Bethel Indonesia mengubah pola ibadah bagi jemaat di tengah merebaknya wabah Corona atau Covid-19.

Pengurus gereja kini memberlakukan pola ibadah online atau tidak berkumpul dalam rumah ibadah sebagai respons terhadap imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus.

Namun, pemberlakuan ibadah online sangat berdampak, khususnya bagi jemaat di daerah, pulau-pulau dengan kehidupan sosial ekonomi umat yang sederhana. 

Menyikapi hal tersebut, Badan Pekerja Daerah Kepulauan Riau Gereja Bethel Indonesia, melanjutkan aksi tanggap covid-19 dengan program pembagian sembako.

Ketua BPD GBI Kepri Pendeta Rinetje Adriaansz mengatakan aksi GBI Sehati Tanggap Covid-19, yang dilakukan kali ini adalah tahap yang ketiga, dari dua tahap kegiatan sebelumnya, yaitu penyemprotan disinfektan menyeluruh gereja-gereja dan pelatihan pembuatan disinfektan konvensional.

Pengurus gereja melanjutkan dengan program pembagian sembako bagi jemaat berupa 1 karung beras, mie instan 1 kotak, gula, minyak goreng dan telur ayam 2 pax.

"Kita berharap setidaknya hal kecil ini dapat membantu meringankan beban ekonomi para gembala jemaat," terang Ketua BPD GBI Pendeta Rinetje Adriaansz kepada Batamnews, Selasa (7/4/2020).

Menurut Rinetje Adriaansz, sebagai keluarga besar di dalam GBI Kepulauan Riau, turut merasakan dan mengajak untuk menguatkan dan menopang satu sama lainnya.

Sementara itu, Sekretaris BPD GBI Kepri Pendeta George Rudi Pasaribu menambahkan penerima paket sembako ini adalah para jemaat GBI yang membutuhkan.

"Untuk kota Batam sendiri berjumlah 80 orang lebih karena termasuk yang masih merintis, sementara di pulau luar Batam, seperti Bintan, Karimun, Natuna, Lingga ditotal ada 15 orang,  ujarnya singkat.

Hal senada juga disampaikan Pendeta Surya Wijaya sebagai Ketua Biro Pelayanan Masyarakat (Pelmas) GBI Kepri bahwa aksi ini bukan menggantikan program pemerintah yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat di Kota Batam, seperti pemberitaan media.

"Kami melakukan karena dampak dari Covid-19 ini sudah terasa langsung oleh jemaat, sejak anjuran ibadah secara online, di satu sisi kami mendukung penuh program pemutusan mata-rantai Covid-19, tetapi ada efek samping yang mempengaruhinya," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews