Ribuan Warga Indonesia Masih Tertahan di Malaysia

Ribuan Warga Indonesia Masih Tertahan di Malaysia

Aktivitas penumpang di ruang keberangkatan Pelabuhan Domestik Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Ribuan warga Indonesia yang bekerja di Malaysia masih tertahan di Negeri Jiran. Mereka masih menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air.

Para pekerja migran ini ramai-ramai pulang ke Indonesia, setelah Malaysia memberlakukan lockdown guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Antoni Tan, salah satu agen kapal yang melayani rute Malaysia- Harbourbay Batam, mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak warga Indonesia tertahan di Malaysia.

"Masih-masih banyak. Tapi kita melayani satu trip saja setiap harinya, dengan membawa 200 orang lebih setiap trip sore," kata Antoni saat dihubungi Batamnews, Senin (23/3/2020).

Dikatakan juga oleh Antoni bahwa, untuk pelayaran dari Malaysia dengan tujuan pelabuhan Internasional Batam Centre, hingga saat ini masih melayani sebanyak 7 trip setiap harinya.

Nanum, Antoni mengaku bahwa tidak mengetahui bagaiman kondisi para WNI di Malaysia yang saat ini masih menunggu kepulangan.

"Kalau kondisi pastinya saya juga kurang tahu ya. Cuma, informasinya masih ramai di sana," ucapnya.

Gelombang awal kepulangan WNI ini terjadi sejak 19 Maret 2020 kemarin. Ribuan pekerja migran ini transit melalui Pelabuhan Internasional Karimun, persis sehari setelah Malaysia lockdown.

Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, Prayogi mengatakan, WNI pulang yang lewat Karimum sudah berjumlah ribuan orang.

"Sejauh ini, banyak yang dari kita (Kepri), kemudian dari Sumatera seperti Riau, untuk yang dari Jawa belum dapat datanya" kata Yogi di Pelabuhan Internasional Karimun, Minggu (22/3/2020).

Dari informasi yang didapat oleh Imigrasi Karimun, WNI yang pulang tersebut karena kepanikan dengan situasi penguncian itu.

"Saya dapat informasi, WNI di Johor Malaysia itu panik dan semua pada pulang, itu informasi yang saya terima, karena disana mereka dilarang bekerja, kemudian semua warung tutup di sana," kata Yogi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews