Nakhoda KM Kecapi Nekat Bawa Kapal Terbakar ke Tengah Laut

Nakhoda KM Kecapi Nekat Bawa Kapal Terbakar ke Tengah Laut

Kobaran api saat kebakaran KM Kecapi di perairan Bintan Pesisir, Kamis (19/3/2020) malam. (Foto: ist/Batamnews)

Bintan - KM Kecapi pengangkut bubu terbakar di Pelantar Madi RT 02/RW 01 Desa Kelong Kecamatan Bintan Pesisir (Binsir), Kamis (19/3/2020) malam. Dalam insiden ini tidak sampai menelan korban jiwa namun kerugian materi ditaksir sebesar Rp 100 juta.

KM Kecapi itu diketahui milik seorang pengusaha asal Kecamatan Binsir bernama Mahadi. Kapal berkapasitas 13 Gross Tonase (GT) bermesin Diesel 6D14 itu terbakar diduga karena korsleting listrik sehingga membakar muatannya berupa BBM jenis solar 12 drum, Bubu 21 unit, Accu 12 Volt 6 unit dan Panel Tenaga Surya 1 unit.

Kapolsek Bintan Timur (Bintim) Kompol Krisna Ramadhani mengatakan kapal berbahan kayu pengangkut bubu itu sempat diperbaiki mesinnya di Kijang, Kecamatan Bintim. Usai diperbaiki, kapal yang dinakhodai Darmuja dan 3 ABK-nya itu dibawa ke Desa Kelong tepatnya disandarkan di Pelantar Madi.

"Jadi kemaren sekitar pukul 09.00 WIB kapal itu diperbaiki mesinnya. Lalu pukul 15.00 WIB selesai dan dibawa ke Desa Kelong. Sampai di lokasi kejadian sekitar pukul 16.00 WIB," ujar Krisna, Jumat (20/3/2020).

 

Mesin KM Kecapi (16 GT) yang terbakar.

Setelah disandarkan di Pelantar Madi, kapal itu dibersihkan. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB nakhoda beserta 3 ABK-nya pergi meninggalkan kapal yang memiliki panjang 13 meter dan lebar 2,8 meter tersebut dalam kondisi mesin mati dan terkunci.

Dua jam kemudian sang nakhoda mendapatkan laporan bahwa kapal yang disandarkan di pelantar tersebut terbakar. Tanpa pikir panjang nakhoda itu menuju lokasi kejadian dan membawa kapal itu ke tengah laut.

"Kapal yang terbakar itu dibawa ke tengah laut agar tidak menyambar ke bangunan yang berada disekitar kapal. Lalu nakhoda, ABK kapal, polisi dan warga bersama-sama memadamkan api. 1 jam kemudian api berhasil dipadamkan," jelasnya.

Setelah kobaran api dipastikan padam secara menyeluruh, kapal tersebut ditarik dan ditambatkan kembali ke Pelantar Madi.

Hasil dari penyelidikan, api yang membakar kapal pengangkut bubu itu diduga kuat berasal dari korsleting listrik yang timbul akibat arus pendek dari kabel stater yang terkelupas.

"Kejadian ini tidak ada korban jiwa namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 100 juta," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews