Pilkada Kepri: Andrei Simanjuntak Bawa Semangat Milenial

Pilkada Kepri: Andrei Simanjuntak Bawa Semangat Milenial

Andrei Simanjuntak (kemeja putih) usai lawatan ke Batamnews. (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - Nama-nama baru kaum muda bermunculan jelang kontestasi politik di Kepri tahun ini. Salah satunya Andrei Simanjuntak, politisi PKS yang menjadi kandidat bacalon untuk kursi Kepri 2.

Dalam lawatan ke Kantor Batamnews, Kamis (12/3/2020), Andrei mengaku cukup ideal bersaing di level provinsi, kendati ia juga cukup potensial untuk level Kota Batam

Andrei mengaku sudah cukup lama memutuskan untuk hal ini. “Sebelumnya tidak menutup kemungkinan ke Batam (Pilwako). Tapi sampai titik ini kami lihat paling ideal potensinya di Cawagub,” kata Andrei.

Ia punya hasrat untuk menyajikan sesuatu dengan konteks kekinian. “Saya ingin menyajikan sesuatu yang segar. Tapi tetap meramunya, tidak bentrok dengan kultur selama ini. Pelan-pelan kita berikan hal baru untuk perubahan,” ujar Andrei.

Semangat milenial dibawanya. Mengingat kontribusi kaum milenial kini mulai banyak diperhitungkan di kancah politik.

“Saya sedikit senang ada pemilih pemula tapi konsen, kami menyayangkan pada mereka yang belum mau gerak,” ucap Andrei.

Saat ini Andrei mengaku prosesnya masih dalam penjajakan. Dia juga mendapat restu dari partai. Kendati sampai sejauh ini Andrei belum mengungkapkan siapa bakal calon yang bisa didampinginya untuk Pilkada Kepri.

“Kami baru melihat tanggapan masyarakat dan ternyata bagus. Makanya kami lihat dulu baru menentukan. Namun dengan semangat ini kami akan terus maju dalam pengenalan diri,” jelasnya.

 

Tentang Andrei

Andrei merupakan anak dari Marsillam Simanjuntak, tokoh angkatan ’66, tokoh Reformasi, dan bagian dari Kabinet Gus Dur dengan jabatan terakhir Jaksa Agung.

Pria plontos yang punya pengalaman berdakwah di India, Pakistan dan Bangladesh pada tahun 2001 silam itu, selama ini dikenal sebagai pengurus Badan Hubungan Luar Negeri DPP PKS. Pengalamannya mengeyam kuliah S1 dan S2 di Berkeley, Amerika Serikat menjadi rujukan.

Meski Andrei mengakui, bahwa ia sudah mulai berkurang aktivitasnya di jamaah tabligh setelah menunaikan ibadah Haji pada 2007, karena kesibukan di PKS dan pekerjaan sehari-harinya.

Ia juga mengatakan bahwa pengalamannya di jamaah inilah yang memberikan fondasi spiritual yang tak tergoyahkan sampai sekarang. “Disitulah saya mulai mengerti “Ruh” dari agama”, ujarnya.

Spiritualitas Jamaah Tabligh yang menekankan kepada “Ruh”, ia kombinasikan dengan gaya dakwah struktural dan sistematis PKS, didukung oleh kedisiplinan dan etika profesionalisme yang ia pelajari di Amerika Serikat.

“Kepri, terlebih Batam memiliki sejarah yang menarik buat diri saya. Saya mulai jatuh cinta dengan PKS saat datang ke Batam pada tahun 2003,” kara Andrei.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews