Pemerintah Serius Bangun RS Khusus Pasien Corona di Cagar Budaya Camp Vietnam

Pemerintah Serius Bangun RS Khusus Pasien Corona di Cagar Budaya Camp Vietnam

Camp Vietnam di Pulau Galang (Foto: Batamnews)

Batam - Bekas Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepri, rencananya akan dibangun rumah sakit khusus untuk pasien yang terjangkit Corona. Namun lokasi ini sebenarnya sudah lama menjadi cagar budaya. 

Bahkan Badan Pengusahaan (BP) Batam menetapkan kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata yang masih dijaga dan dikelola hingga kini.

Camp Vietnam adalah bekas tempat ratusan ribu warga Vietnam yang mengungsi dari negaranya. Mereka menjadi korban perang saudara di negara tersebut.

Pengungsi Vietnam mendiami Pulau Galang sekitar tahun 1979 lalu. Kondisi dari Camp Vietnam juga sudah memprihatinkan dan membutuhkan renovasi, jika pemerintah menetapkan pulau itu untuk pengungsi Rohingya.

Pemerintah tampak serius hendak membangun rumah sakit khusus tersebut di Pulau Galang. Bahkan Panglima TNI danMenteri PUPR telah datang ke Batam kemarin.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, rumah sakit itu nantinya bisa sebagai tempat pengobatan atau penyembuhan, karantina, maupun tempat observasi pasien yang terjangkit virus corona.

"Ada sekitar 1.000 kamar dan ada kamar khusus untuk isolasi," ujar Hadi saat berada di Batam, Rabu (4/3/2020).

Camp Vietnam sebenarnya sudah tak layak menjadi lokasi pengungsian. Sejumlah elemen masyarakat bereaksi terkait rencana pemerintah pusat tersebut.

Tidak saja warga Batam, tapi para pengusaha juga khawatir dengan rencana tersebut. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam Rafki Rasyid mengatakan pendirian rumah sakit dapat menimbulkan keresahan pada dunia usaha Batam. 

Rafki mengatakan investor akan memandang pendirian rumah sakit khusus corona ini menjadi sentimen negatif, dan bisa saja memindahkan investasinya ke tempat lain.

"Investor di Batam cukup sensitif dengan isu semacam ini. Jadi kita khawatirkan akan membuat investor yang ada di Batam ketakutan sehingga bisa saja memutuskan untuk memindahkan investasinya ke daerah lain atau negara lain," ungkap Rafki.

Dia meminta pemerintah jangan terkesan ikut-ikut China yang membangun rumah sakit darurat untuk menangani corona, menurutnya di China saja rumah sakit itu sudah ditutup kembali mengingat pasien yang dirawat di sana sudah berhasil sembuh.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews