Suasana Malam Doa Bersama untuk Sri Wahyuni di Kawasan Bukit Daeng

Suasana Malam Doa Bersama untuk Sri Wahyuni di Kawasan Bukit Daeng

Suasana doa bersama di kawasan Bukit Daeng (Foto; Yude/Batamnews)

Batam - Lantunan ayah suci Alquran serta shalawat membelah suasana malam di kawasan Bukit Daeng, Mukakuning, Batam, Kepri, Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Ratusan orang berkumpul. Mereka memanjatkan doa untuk Sri Wahyuni.

Beberapa hari lalu, lokasi itu menjadi lokasi paling memilukan. Kecelakaan maut menewaskan seorang calon pengantin, Sri Wahyuni.

Sri tewas di kolong angkutan umum Bimbar yang tak laik jalan. Padahal lima hari lagi, Sri bakal naik ke pelaminan. 

Namuh nahas, pagi itu, takdir berkata lain. Sri bersama adiknya diseruduk angkutan umum Bimbar. Ia dikuburkan di Magetan, Jatim, tempat rencana ia bakal menggelar pesta pernikahan.

Malam itu, tidak hanya umat muslim yang mendoakan Sri, umat Kristiani turut serta mendoakan kepergian Sri.

Ada ratusan masyarakat yang mendoakan Sri di lokasi, mereka tampak khusyuk berdoa untuk Sri serta adiknya yang masih terbaring di rumah sakit.

Ada sekitar satu jam doa tersebut berlangsung, hingga akhirnya masyarakat membubarkan diri. 

Sebelum bubar, Wakil ISKY (Ikatan Silaturahmi Keluarga Yogyakarta) Tri Cahyo berharap, ini adalah kejadian yang merengut nyawa Sri Wahyuni akibat Bimbar adalah yang terakhir.

“Saya juga berharap kepada seluruh paguyuban orang Jawa yang ada di Batam untuk hidup rukun baik dalam suka maupun duka,” ujarnya didepan warga.

Dengan kejadian ini, Cahyo pun akan mengajak masyarakat untuk mengambil langkah kongkrit dengan mendesak pemerintah untuk mentertibkan angkutan umum supaya lebih tertib.

“Siapapun yang maju ke Pilkada, point ini harus ada dalam kampanye mereka. Supaya kejadian ini adalah yang terakhir,” ucapnya.

Dari pantauan di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB puluhan warga yang tergabung dari Ormas, Paguyuban dan masyarakat yang melintas di sekitar TKP sudah mulai berdatangan tepat di lokasi meninggalnya Sri Wahyuni.

Beberapa warga yang datang juga menyempatkan menandatangani petisi di spanduk “Sri ora bakal bali.. Bimbar ambyar” yang rerpampang di tepi jalan.

Hingga saat ini warga masih berdatangan, baik itu dari Ormas, Paguyuban serta masyarakat yang melintas.

Tidak terlihat anggota kepolisian mengatur lalu lintas di lokasi, hanya anggota Ormas saja yang mengamankan lalu lintas di lokasi.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews