Pasien HIV di China Berisiko Kehabisan Obat

Pasien HIV di China Berisiko Kehabisan Obat

Kota Wuhan, China. (Foto: Reuters)

Batam - Pasien HIV di China berisiko kehabisan obat-obatan AIDS karena karantina dan isolasi yang bertujuan mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19). Persediaan obat-obatan vital tersebut terancam tak bisa terisi kembali, kata badan AIDS PBB (UNAIDS) pada Rabu (19/2).

UNAIDS menyampaikan telah mensurvei lebih dari 1.000 orang dengan HIV di China dan menemukan wabah Covid-19 berdampak besar terhadap mereka. Hampir sepertiga orang dengan HIV yang disurvei UNAIDS mengatakan isolasi dan pembatasan pergerakan di China berarti mereka berisiko kehabisan obat HIV dalam beberapa hari mendatang.

Dari jumlah tersebut, hampir setengah - atau 48,6 persen - mengatakan mereka tidak tahu dari mana mereka akan mendapatkan terapi antiretroviral berikutnya.

"Orang dengan HIV harus terus mendapatkan obat-obatan HIV yang mereka perlukan agar tetap hidup," terang Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/2/2020).

"Kita harus memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan pengobatan HIV bisa mendapatkannya, di mana pun mereka berada."

UNAIDS menyampaikan, menurut sumber pemerintah China diperkirakan 1,25 juta orang dengan HIV di China sampai akhir 2018.

Salah satu juru kampanye sukarelawan HIV di China mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah membuat grup obrolan yang terdiri dari 100 pasien HIV, kebanyakan di Provinsi Hubei - pusat wabah Covid-19 - di mana dia membantu pasien untuk berbagi stok obat yang terbatas di antara mereka.

"(Para pasien) sangat panik, sangat panik, dan di grup obrolan itu saya harus terus menerus menenangkan mereka," ujar sukarelawan yang tak ingin menyebutkan namanya ini.

"Bagi para pasien, obat-obatan itu penting, perawatan juga penting. Ini bisa sama pentingnya dengan pasokan bantuan garis depan."


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews