Seluruh RS Singapura Siaga Hadapi Virus Corona

Seluruh RS Singapura Siaga Hadapi Virus Corona

Staf medis sebuah rumah sakit di Singapura mengenakan pakaian khusus untuk penanganan pasien terpapar virus Corona. (Foto: The Straits Times)

Singapura -  Seluruh rumah sakit di Singapura 'siaga penuh' seiring dengan respons negara itu yang meningkatkan antisipasi terhadap persebaran virus Corona atau virus Wuhan asal China.

Direktur Eksekutif Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) Singapura, Profesor Leo Yee Sin mengatakan pihaknya tidak bisa mengesampingkan bahwa virus baru ini bisa saja masuk ke Singapura.

"Taruhannya lebih tinggi sekarang karena virus sudah mulai menyebar dari manusia ke manusia," kata Leo dilansir The Straits Times, Rabu (22/1/2020).

Semua pasien di gawat darurat diperiksa, dan mereka yang demam dan memiliki riwayat perjalanan akan diisolasi. Semua dokter praktik umum juga telah diberi tahu apa yang harus diwaspadai dan diberi nomor untuk dihubungi jika ada pasien yang dicurigai.

Setiap panggilan dari dokter akan mengaktifkan ambulans khusus yang akan membawa pasien yang dicurigai langsung ke NCID. 

Hal ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus sejak awal. Ambulans kemudian akan dibersihkan dengan benar sebelum digunakan kembali.

Di NCID, pasien akan ditempatkan di ruang isolasi tekanan negatif khusus, di mana udara mengalir hanya ke kamar, bukan di luar mereka.

Udara di kamar disedot melalui udara partikulat efisiensi tinggi, atau Hepa, filter.

Prof Leo mengatakan NCID memiliki filter Hepa "kelas atas" di 124 ruang isolasi tekanan negatif yang membersihkan 99,999 persen kontaminasi, termasuk virus.

Sebagai tindakan pencegahan ekstra, bahkan penyaring udara dibersihkan lebih lanjut dengan sinar ultraviolet.

Diperlukan penelitian di laboratorium antara empat dan delapan jam untuk menentukan apakah pasien terinfeksi coronavirus. 

"Jika tes itu terbukti positif, sekuensing genetik akan dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa itu adalah bug baru. Itu membutuhkan 24 jam," kata Leo.

Prof Leo mengatakan ada banyak tujuh jenis coronavirus termasuk yang baru ini, yang menular dari manusia ke manusia.

Empat jenis penyebab flu biasa dan ringan. Dua lainnya adalah Sars yang lebih berbahaya (sindrom pernapasan akut parah) dan Mers (sindrom pernapasan Timur Tengah).

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews