Buruh Meregang Nyawa Usai Keruk Pasir di Galang Batang

Buruh Meregang Nyawa Usai Keruk Pasir di Galang Batang

Jasad Hendrik disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan. (Foto: Ary/batamnews)

Bintan - Hendrik (40) yang merupakan perantau asal Jawa yang bekerja sebagai pengeruk pasir di Galang Batang ditemukan tewas di sebuah pondok tak berpenghuni yang berada di Kawasan Eks Tambang Pasir Danau Biru, Desa Gunung Kijang, Kamis (12/12/2019).

Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang P Silalahi mengatakan Hendrik merupakan pengeruk pasir yang hanyut terbawa derasnya hujan di pinggiran jalan. Lokasi pasir yang dikeruk adalah sepanjang jalanan Galang Batang.

“Hendrik bersama dua rekannya saat itu sedang mengeruk pasir hanyut dengan skop. Beberapa jam bekerja, dia mengeluh sakit dan ingin beristirahat sebentar,” ujar Monang.

Pria itu kemudian beranjak dari lokasi tambang pasir yang dikeruknya. Lalu memilih beristirahat di sebuah pondok kosong bekas kantin yang masih berdiri kokoh di kawasan eks pertambangan Danau Biru.

Sedangkan kedua rekannya tetap fokus bekerja mengeruk pasir yang ada di sepanjang jalanan sampai sekitar pukul 17.00 WIB. 

“Kedua rekannya hendak membangunkan Hendrik karena sudah sore dan waktunya pulang, namun tak bangun. Badannya sudah terbujur kaku dan tak bernyawa,” jelasnya.

Mengetahui Hendrik tewas, kedua rekannya segera melaporkan hal itu pihak kepolisian. Lalu jasad pria itu dievakuasi untuk dilakukan visum luar oleh tim medis. Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Kita langsung cari tahu keluarganya. Lalu kita meminta keterangan dari istrinya,”  katanya.

Istri Hendrik mengakui kondisi kesehatan suaminya memang kurang sehat. Sebab akhir-akhir ini sering mengeluh sakit dibagian dada. Namun dia tak menyangka jika sang suami pergi begitu cepat meninggalkan istri dan kedua anak untuk selamanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews