Tertimpa Ring Basket, Wajah Gadis di Karimun Ini Remuk

Tertimpa Ring Basket, Wajah Gadis di Karimun Ini Remuk

Rindi Ani saat dirawat di RSUD HM Sani, Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Akibat tertimpa ring basket, wajah Rindi Ani (19) seorang gadis di Karimun remuk dan lebam. Kejadian nahas itu terjadi di GOR Indoor, Badang Perkasa pada Rabu (30/10/2019) malam.

Saat ini, gadis 19 tahun itu terbaring lemah di RSUD Muhammad Sani Karimun. Peristiwa tersebut disaat Rindi Ani bermain voli bersama timnya di GOR tersebut. 

Kemudian, pada set kedua, bola voli yang mereka mainkan terbang dan tersangkut di bagian belakang ring basket.

Ani, sapaan gadis itu, berinisiatif mengambil bola yang tersangkut tersebut. Dia naik ke atas pindak seorang rekannya untuk menjangkau bola.

Namun, saat bola sudah berhasil dijangkau dan terjatuh, Ani tiba-tiba menjangkau ring basket dan bergelantungan di sana.

Disebutkan oleh rekan satu tim Ani, yaitu Darni (39), kejadian itu secara tiba-tiba. Ani yang bergelantungan pada ring basket terjatuh bersama ring basket tersebut.

"Ring basket itu terbalik dan menimpa wajahnya. Ringnya jatuh saat dia masih pegangan pada ring itu," ujar Darni saat dijumpai di RSUD Muhammad Sani, Kamis (31/10/2019) malam.

Akibat terjatuh dan tertimpa oleh ring basket. Ani mendapat luka yang cukup serius dibagian wajah dan kepalanya.

Batang hidung bagian atas dan tengkorak kepala diatas alis mengalami patah, kemudian, mata Ani juga sedikit turun akibat patahnya tulang alis. 

Pada bagian kepala belakang Ani juga mengalami luka. Bahkan, Ani sempat muntah darah saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Total ada 52 jahitan. Bagian belakang ada 27 jahitan, dekat alis ada 10 jahitan dan di batang hidung ada 15 jahitan.

Lalu, karena mata kanan bergeser sehingga menyebabkan tidak dapat melihat sama sekali. Mata kiri pun tidak begitu berfungsi, meski dapat melihat, namun tidak begitu jelas seperti kabur.

"Kondisinya stabil, hanya saja lemah. Kemudian matanya susah melihat karena wajahnya membengkak. Kalau mata kanan susah untuk melihat, mungkin karena bergeser itu," ucapnya.

Putri pertama pasangan Sandi dan Sofia ini masih terbaring di kamar 502 RSUD Muhammad Sani.

Saking parahnya, RSUD Muhammad Sani tidak sanggup menangani luka yang dialami Ani. Ia harus dirujuk ke Singapura atau ke rumah sakit khusus yang ada di Bandung-Jawa Barat.

“Dokter menyarankan harus segera dibawa ke Bandung, tapi keluarga korban dari kalangan tak mampu, sehingga masih berdiskusi. Memang biaya berobatnya pakai BPJS, tapi pasti butuh biaya juga saat perjalanan dan selama berada di Bandung," ujarnya.

Beruntung, semua urusan dan BPJS telah dibantu oleh salah satu anggota DPRD Karimun, Nyimas Novi Ujiani.

Nyimas Novi juga ikut mengawal persoalan tersebut, bahkan dia juga memastikan bahwa Rindi Ani akan langsung diberangkatkan ke Bandung pada Jumat siang (1/11/2019), setelah administrasi di RSUD Muhammad Sani selesai

"Sudah dibantu diuruskan sama Buk Novi, jadi secepatnya kami akan bawa untuk berobat ke Bandung," kata dia.

Nyimas Novi Ujiani usai menjenguk, mengaku keberadaan sarana olagraga di GOR Badang Perkasa mulai tidak aman, dan membahayakan nyawa para atlet.

“Ini perlu dievaluasi, besok saya akan panggil Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Karimun untuk membahasnya. Jangan sampai ada korban lagi,” kata Nyimas Novi.

Ketua Komisi II DPRD Karimun ini juga mengaku sudah berupaya melakukan koordinasi dengan Kepala Dispora Pemkab Karimun, Sukari, namun belum berhasil dihubungi.

“Sampai malam ini saja tak ada satu pun dari Dispora Kabupaten Karimun yang menjenguk korban. Padahal mereka main di lapangan itu sistim sewa. Jangan cuma mau ambil uang sewa lapangan saja, tapi tak ambil tahu tentang kecelakaan ini,” kata Novi.

Diketahui, GOR Indoor Badang Perkasa memang kerap digunakan para tim voli untuk melakukan latihan bersama. Untuk tim bola voli yang latihan dikenai biaya Rp 250 ribu dengan jangka waktu tertentu.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews